saya berharap pemimpin daerah mampu membaca data secara cermat agar dapat mengantisipasi kenaikan kasus
Jakarta (ANTARA) - Ketua Tim Pakar Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito menyampaikan bahwa kemampuan pemerintah daerah membaca data sangat penting dalam usaha penanganan COVID-19 di daerahnya masing-masing.

"Kita sudah berada dalam situasi pandemi COVID-19 selama satu setengah tahun, mengingat hal tersebut saya berharap pemimpin daerah mampu membaca data secara lebih cermat agar dapat mengantisipasi kenaikan kasus," ujar Wiku dalam konferensi pers "Perkembangan Penanganan COVID-19 di Indonesia Per 10 Agustus 2021" dipantau via daring di Jakarta, Selasa.

Ia menambahkan dengan membaca data secara cermat, pemerintah daerah juga dapat menyiapkan strategi penanganan COVID-19 terbaik untuk daerahnya masing-masing sebelum terjadi lonjakan kasus.

Baca juga: Masyarakat diharap tak panik bila hewan peliharaan terinfeksi COVID-19

"Sebagai contoh, apabila melihat ada kenaikan angka positif maka pimpinan daerah harus langsung mengamati angka ketersediaan tempat tidur di rumah sakit untuk memantau kapasitas rumah sakit di daerahnya dan usaha penanganan maksimal yang dapat diambil dalam masa tersebut," kata Wiku.

Ia meminta kepada gubernur dan walikota serta bupati dibawahnya yang wilayahnya masih mengalami kenaikan lasus terbilang tinggi seperti Sulawesi Tengah, Kalimantan Selatan, dan Sumatera barat serta provinsi lainnya dimohon untuk segera mengantisipasi dan mempersiapkan fasilitas pelayanan kesehatan agar kasus yang naik dapat dikendalikan.

Baca juga: Satgas: PPKM wadahi kebijakan berbagai negara tanggulangi COVID-19

"Koordinasikan dengan pusat apabila membutuhkan bantuan darurat," kata Wiku.

Ia menyampaikan, yang perlu diperhatikan adalah masyarakat yang melakukan isolasi mandiri di rumah agar terus dipantau melalui RT/RW yang dikoordinasikan melalui posko atau satgas daerah setempat.

"Ketua RT atau RW dapat memastikan warganya yang terinfeksi COVID-19 tidak terlambat ditangani dan tidak melakukan isoman di rumah jika tidak memungkinkan sehingga kematian dapat ditekan," katanya.

Baca juga: Satgas COVID-19: pasien gejala sedang dan berat jangan isoman

Saat ini, ia mengatakan, angka keterisian tempat tidur (BOR) ruang isolasi secara nasional terus menunjukkan penurunan, di mana di minggu ini angka BOR nasionalnya sebesar 54,35 persen.

"Dengan BOR yang telah menurun maka pasien COVID-19 yang sedang isolasi mandiri di rumah dapat dipindahkan ke tempat isolasi terpusat atau rumah sakit agar dapat ditangani segera," katanya.

Baca juga: Satgas COVID-19: Pergerakan virus "terlihat" dari perilaku manusia

#ingatpesanibu
#sudahvaksintetap3M
#vaksinmelindungikitasemua
​​​​​​​

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021