Amman, Yordania,  (ANTARA News) - Sejumlah warga Palestina yang menjadi korban agresi militer Israel kini bergelimpangan di Rumah Sakit (RS) Militer "Ratu Alia" Amman, Yordania, dan kondisinya sangat memrihatinkan. Mereka umumnya mengalami luka sangat serius, seperti kaki hancur akibat terkena serangan bom.

Wartawan ANTARA Andi Jauhari yang mengikuti tim aju kemanusiaan Indonesia yang membawa bantuan obat-obatan guna diberikan kepada para korban serangan Israel, dari rumah sakit tersebut, Minggu melaporkan, kondisi korban luka itu membuat trenyuh delegasi Indonesia yang mengunjungi para korban.

Tim Aju yang dikirimkan pemerintah Indonesia untuk membawa bantuan kemanusiaan berupa dua ton obat-obatan serta menyiapkan pembukaan RS  Lapangan bagi rakyat Palestina yang menjadi korban negara Zionis itu pada Sabtu (3/1) malam berkunjung ke RS itu dan disambut Direktur Utama RS Militer "Ratu Alia" Letjen dr Hasan Malkawi.

Hasan Malkawi--yang telah menjalani dinas ketentaraan selama 32 tahun itu--langsung mengajak tim asal Indonesia itu untuk mengunjungi sekurangnya enam warga Palestina yang mengalami luka parah di ruang perawatan.

Ruang perawatan pertama yang dikunjungi adalah korban bernama Muhammad Ahmad Abu Naji (23), yang kedua kakinya harus diberi penyangga dari besi, akibat luka serius karena serangan bom di kediamannya di Jalur Gaza.

"Saya terkena imbas serangan bom yang sebenarnya jatuh di rumah tetangga, dan akhirnya ikut menjadi korban," kata pemuda Palestina itu.

Sejumlah dokter Indonesia anggota tim sempat terlibat diskusi dengan  para dokter yang merawat Muhammad Ahmad Abu Naji, yang menyarankan agar posisi besi penyangga korban dapat diletakkan pada posisi yang benar.

Korban lainnya adalah seorang perempuan muda, berusia sekira 20-an tahun, yang tergolek lemah dan terus-menerus menyebut "Allah...Allah...Allah", karena muka dan bagian depan tubuhnya mengalami luka akibat serpihan bom.

Sementara itu, sejumlah warga Palestina di Yordania terus mengikuti perkembangan di Jalur Gaza dengan saksama melalui laporan-laporan televisi, khususnya siaran Al-Jazeera yang terus-menerus menyiarkan secara langsung masuknya pasukan tank Israel ke Jalur Gaza pada hariSabtu ini.

Beberapa pemuda Palestina yang bekerja pada sebuah penginapan di Amman, setiap melihat gerakan pasukan Israel masuk ke Gaza melalui siaran televisi, langsun mengajak rekan-rekan dan tamu-tamunya yang masih terjaga untuk meneriakkan takbir, "Allahu Akbar!...Allahu AKbar...Allahu Akbar", dan kemudian diikuti dengan kepalan tangan ke atas.

Seorang warga kota Beit Lahiya di Gaza, mengatakan pasukan tersebut telah melintasi pagar perbatasan di bawah selimut kegelapan, disertai oleh sejumlah helikopter tempur Israel.

Puluhan orang terluka dalam serangan di Masjid Ibrahim al-Magadna, yang runtuh menjadi puing, kata mereka.

Empat anak -- dua bersaudara berusia 10 dan 12 tahun serta dua sepupu di bawah 16 tahun -- termasuk di antara yang tewas, kata petugas medis.

Lebih dari 200 orang di dalam masjid itu sedang shalat ketika masjid itu diserang, beberapa saksi mengatakan.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009