Di Asia ada sedikit kekhawatiran tentang tapering tetapi ada pemahaman yang meningkat bahwa kita tidak mungkin mengamuk
Jakarta (ANTARA) - Dolar dan imbal hasil AS memperpanjang kenaikan di Asia pada Rabu, didorong oleh pembicaraan tapering, sementara saham Asia diperdagangkan sideways atau datar di tengah kekhawatiran tentang penyebaran Virus Corona meskipun ada rekor penutupan di Wall Street.

Indeks dolar AS naik ke level tertinggi sejak pertengahan Juli, menguat terhadap yen, sementara euro mendekati posisi terendah tahun ini terhadap greenback.

Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,08 persen di perdagangan Asia, dengan saham-saham blue chip China turun 0,38 persen, dan KOSPI Korea turun 0,37 persen.

Data ekonomi AS yang membaik dan nada yang lebih hawkish dari pejabat Federal Reserve (Fed) telah menyebabkan pasar memperkirakan bank sentral akan mulai mengurangi pembelian asetnya atau tapering akhir tahun ini, mendorong imbal hasil dan mendukung dolar.

Tetapi langkah tersebut telah ditandai dengan baik, yang berarti pengulangan dari apa yang disebut "taper tantrum" pada 2013 yang mengguncang pasar ketika The Fed mulai mengerem program pelonggaran kuantitatifnya atau quantitative easing, menjadi tidak mungkin kata Ray Farris, Kepala Investasi Asia Selatan Credit Suisse.

Baca juga: Saham China dibuka lebih rendah pada Rabu

“Di Asia ada sedikit kekhawatiran tentang tapering tetapi ada pemahaman yang meningkat bahwa kita tidak mungkin mengamuk,” kata Farris.

“Tetapi ada lebih banyak kekhawatiran tentang Delta karena dampaknya pada banyak ekonomi Asia di mana tingkat vaksinasi lebih rendah,” katanya.

Varian Delta dari Virus Corona baru menyebar dengan cepat di banyak negara Asia yang menimbulkan kekhawatiran tentang pembatasan perjalanan lokal, yang mengganggu pemulihan ekonomi.

Australia adalah titik terang yang langka, dengan indeks lokal naik 0,61 persen, dibantu oleh pengumuman rekor pembelian kembali saham oleh bank terbesar negara itu, Commonwealth Bank of Australia, dengan hasil tahunannya.

Nikkei Jepang naik 0,57 persen.

Baca juga: Saham Prancis ditutup naik tipis, Indeks CAC40 terangkat 0,10 persen

Dolar didukung oleh kenaikan imbal hasil treasury jangka panjang dan pendek yang mencapai level tertinggi sejak pertengahan Juli, dengan imbal hasil pada catatan Treasury 10-tahun menyentuh level tertinggi lima minggu di 1,3610 persen.

Indeks Dow Jones dan Indeks S&P 500 ditutup pada rekor tertinggi karena nilai saham yang sensitif secara ekonomi naik dengan pengesahan paket infrastruktur bipartisan senilai 1 triliun dolar AS oleh Senat AS, yang sekarang diteruskan ke Dewan Perwakilan Rakyat.

Paket infrastruktur dapat memberikan investasi terbesar bangsa dalam beberapa dekade di jalan, jembatan, bandara dan saluran air.

Di tempat lain, dolar yang lebih kuat dan imbal hasil obligasi yang lebih tinggi membebani emas, dengan harga spot turun 0,2 persen. Suku bunga yang lebih tinggi biasanya merugikan emas.

Minyak mempertahankan kenaikan di perdagangan Asia, setelah naik 2 persen pada Selasa, di tengah tanda-tanda meningkatnya permintaan bahan bakar di Amerika Serikat.

Baca juga: IHSG ditutup merosot, pasar khawatir pemulihan ekonomi triwulan III

Minyak mentah AS naik 0,01 persen, minyak mentah Brent datar.
 

Penerjemah: Ahmad Buchori
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021