Jakarta (ANTARA) - Manchester United mengakhiri musim lalu dengan finis mengecewakan, namun kini mereka menatap musim baru dengan lebih cerah setelah masuknya dua pemain baru yang penting.

Kedatangan Jadon Sancho di Old Trafford dari Borussia Dortmund adalah akhir dari kisah perburuan selama dua tahun, yang kemudian disusul cepat dengan merekrut Raphael Varane dari Real Madrid.

Belanja lebih dari 100 juta pound (Rp1,9 triliun) untuk sementara meredakan kemarahan yang diarahkan kepada pemilik klub Amerika, keluarga Glazer, atas upaya mereka membentuk Liga Super Eropa dan kurangnya investasi oleh klub ini sejak akuisisi kontroversial pada 2005.

Baca juga: MU resmi kontrak Jadon Sancho selama lima tahun
Baca juga: Man Utd sepakat beli Raphael Varane seharga Rp682 miliar


Pertandingan Liga Premier antara United melawan Liverpool Mei silam sampai ditunda gara-gara penggemar menyerbu lapangan sebelum kickoff pada saat mereka masih dilarang masuk stadion karena pembatasan terkait virus corona.

Mengingat pembatasan itu kini dilonggarkan, Sabtu nanti Old Trafford akan diisi penuh oleh 76.000 penonton yang pertama kali terjadi dalam 17 bulan terakhir ketika mereka menjamu Leeds akhir pekan ini untuk membuka musim baru Liga Premier.

Tetapi rencana protes terhadap keluarga Glazer teredam oleh fokus pada apa yang bisa dicapai pasukan Ole Gunnar Solskjaer begitu laga itu berlangsung.

Baca juga: Legenda Manchester United sebut Raphael Varane sebagai pemain berkelas


Lebih siap

Meski kalah adu penalti melawan Villarreal dalam final Liga Europa pada Mei sehingga memperpanjang penantian United dalam meraih trofi menjadi empat tahun, Solskjaer diganjar kontrak tiga tahun baru bulan lalu.

Pelatih asal Norwegia tersebut mendapatkan penghargaan itu berkat kemajuan yang stabil selama dua setengah tahun bertugas.

Untuk pertama kalinya sejak Alex Ferguson pensiun pada 2013, United finis empat besar Liga Premier dalam dua musim berturut-turut untuk mengamankan tempat Liga Champions yang menjadi sumber pendapatan menguntungkan yang membuat raksasa Inggris itu bisa terus membeli pemain-pemain hebat seperti Sancho dan Varane.

Namun, setelah finis urutan kedua di bawah Manchester City musim lalu, ada tekanan terhadap Solskjaer agar mengakhiri penantian delapan tahun memenangkan gelar liga.

Baca juga: Ole Gunnar Solskjaer puas dengan gerak cepat transfer MU

“Kami naik dari posisi ketiga ke kedua dan jauh lebih banyak dalam perolehan; kami melaju ke final dari tiga semifinal dan tinggal satu tendangan lagi untuk bisa menang, jadi kini soal mengambil langkah selanjutnya,” kata Solskjaer. "Itulah tantangannya."

United setidaknya jauh lebih siap menghadapi tantangan itu ketimbang 12 bulan lalu.

Pembalikan cepat antar musim yang disebabkan oleh pandemi dan kurangnya rekrutmen pemain baru membuat tim menelan tiga kekalahan dalam enam pertandingan liga pembukanya sehingga membuat jalan yang dituju menjadi lebih terjal.

“Dari segi transfer, kami menjalankan bisnis kami lebih awal dan saya senang sekali kepada yang sudah kami tempuh,” tambah Solskjaer seperti dikutip AFP.

Baca juga: Pelatih MU sebut pembicaraan dengan Paul Pogba berjalan positif

"Saya merasa kami kehilangan terlalu banyak poin saat awal (musim lalu). Dari 1 November hingga pertandingan melawan Leicester Mei itu, kami hanya kalah satu pertandingan liga. Itulah konsistensi yang ingin kami alami lagi."

Setelah itu MU akan menghadapi Southampton, Wolves, Newcastle, West Ham, Aston Villa dan Everton. Diharapkan pasukan Solskjaer mencatat awal mengesankan sehingga menjadi calon kuat peraih gelar juara liga.

Manchester City memecahkan rekor transfer Liga Premier saat merekrut Jack Grealish seharga 100 juta pound (Rp1,9 triliun) dan bisa melakukannya lagi sebelum akhir bulan ini dengan mendatangkan Harry Kane dari Tottenham.

Chelsea bersiap memasukkan Romelu Lukaku ke dalam skuad yang menjuarai Liga Champions pada Mei, sementara Liverpool diperkirakan bangkit kembali setelah melewatkan musim yang penuh cedera.

Sejak perginya Ferguson, United terus terombang ambing di mana mereka jarang memiliki skuad berkualitas dan merata sehingga bisa merebut gelar.

Solskjaer mengakui telah diberi semua yang dia inginkan dan saatnya kini dia mempersembahkan gelar.

Baca juga: Rashford konfirmasi operasi bahunya berjalan lancar
Baca juga: Tuchel akui Tammy Abraham memang kurang waktu bermain
Baca juga: Liga Premier akan larang suporter rasis ke semua stadion


 

Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2021