Banda Aceh (ANTARA) - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Aceh menyebutkan kasus aktif infeksi virus corona baru di provinsi itu mencapai 6.203 orang, dan paling banyak warga Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar.

"Kasus aktif merupakan jumlah pasien positif COVID-19 yang masih menjalani perawatan di rumah sakit atau isolasi mandiri,” kata Juru Bicara COVID-19 Aceh Saifullah Abdulgani di Banda Aceh, Rabu.

Ia menjelaskan peningkatan kasus aktif dalam dua pekan terakhir tidak terlepas dari tingginya kasus-kasus baru COVID-19 di Aceh, dibandingkan dengan jumlah kasus yang sembuh, ditambah kasus meninggal dunia.

Selama dua pekan terakhir, kasus baru COVID-19 mencapai 3.494 orang, sedangkan kasus sembuh bertambah 1.790 orang dan kasus pasien infeksi yang meninggal dunia juga bertambah 128 orang.

Baca juga: Banda Aceh masuk PPKM level 4, warga diminta patuhi prokes

Baca juga: Kapolri lantik tiga pati Polri dukung penuntasan penanganan COVID-19


Dari total 6.203 kasus aktif, paling banyak warga Banda Aceh yang mencapai 1.639 orang dan warga Aceh Besar 1.565 orang. Sementara ribuan orang lainnya tersebar di seluruh kabupaten/kota di daerah Tanah Rencong itu.

Menurut dia, tidak semua kasus aktif tersebut dirawat di rumah sakit. Pasien COVID-19 yang dirawat pada 29 rumah sakit rujukan COVID-19 yang ada di Aceh sebanyak 588 orang.

Sisanya, sebagian besar pasien tanpa gejala atau gejala ringan yang melakukan isolasi mandiri atau melakukan isolasi di tempat isolasi khusus lainnya.

Meski tidak semua penderita COVID-19 dirawat di rumah sakit, namun sangat mempengaruhi tingkat pengisian tempat tidur atau Bed Occupation Rate (BOR) di ruang isolasi Penyakit Infeksi New Emerging dan Re-emerging (Pinere) maupun di ruang Intensif Care Unit (ICU).

“Tingkat keterisian ranjang atau BOR rumah sakit yang biasanya hanya sekitar 20 – 25 persen kini meningkat hingga 50 persen dan bahkan lebih dalam dua pekan terakhir,” katanya.

Bahkan, tingkat BOR sejumlah rumah sakit perawatan COVID-19 di Aceh sudah di atas 80 persen, seperti Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pidie Jaya, Aceh Besar, dan RSUD Kota Subulussalam. Begitu juga tingkat pemakaian ranjang di RSUD dr Zainoel Abidin Banda Aceh, sebagai rumah sakit rujukan utama di Aceh.

"Sejauh ini pasien COVID-19 maupun pasien non-COVID-19 masih mampu dilayani dengan baik sesuai kebutuhan layanan medis. Tetapi, apabila kasus positif baru dengan gejala sedang dan berat terus meningkat, dikhawatirkan sistem pelayanan 29 rumah sakit perawatan COVID-19 di Aceh bisa terganggu," katanya.

Sebab itu, dia mengimbau masyarakat untuk melakukan pencegahan dengan protokol kesehatan dan vaksinasi COVID-19. Penerapan prokes yang sangat penting meliputi memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas.

“Kita semua berikhtiar dan berdoa kepada Allah SWT agar pandemi COVID-19 segera berakhir di Aceh dan di seluruh Tanah Air," katanya.

Hingga kini, kasus COVID-19 di Aceh telah mencapai 25.743 orang, di antaranya jumlah penderita yang sedang dirawat 6.203 orang, pasien telah sembuh 18.444 orang, sedangkan kasus meninggal dunia mencapai 1.096 orang.*

Baca juga: Mahasiswi USK Aceh lumpuh karena terpaksa vaksin untuk syarat urus KRS

Baca juga: Tahun Baru Hijriah momentum perkuat ikhtiar lawan pandemi

Pewarta: Khalis Surry
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021