Jakarta (ANTARA) - Ketua Asosiasi Industri Animasi Indonesia (AINAKI), Daryl Wilson mengatakan ada beberapa hal yang harus diperhatikan para animator sebelum melakukan presentasi proyek dalam pitching forum.

CEO dan Co-founder Kumata Animation Studio ini menyebutkan banyak hal yang dilupakan oleh para animator atau perusahaan animasi saat akan mempresentasikan ide atau proyeknya untuk mendapatkan pendanaan.

Baca juga: "Flash Gordon" akan digarap sebagai live action, bukan animasi

"Apa yang harus ada di pitch bible, judul. Judul animasinya, harus dipertimbangkan dari sisi bisnis, sederhana dan menjual karakter utamanya," kata Daryl dalam ajang Akatara 2021 pada Kamis.

Untuk membuat judul, sebisa mungkin gunakan nama tokoh animasi dalam serial atau filmnya. Sebab, hal ini nantinya akan berkaitan dengan promosi, membangun fanbase dan penjualan produk jika karakternya disukai oleh penonton.

Judul juga harus menggambarkan isi acara, sederhana, mudah diucapkan dan mudah diingat. Sebisa mungkin gunakanlah judul yang pelafalannya internasional agar tidak perlu adanya penerjemahan ulang jika akan dijual ke pasar internasional.

"Saat pitching forum jangan sampai tidak tahu genre konten kita apa, target usianya berapa. Jangan sampai bilang, bisa ditonton sama siapa saja, harus spesifik, sebab jawaban seperti akan membuat investor tidak yakin dengan proyek kita," ujar Daryl.

Baca juga: Joko Anwar bangga Marissa Anita gabung di film animasi Hollywood "Ozi"

Saat pitching forum, seorang animator atau perusahaan animasi juga harus sudah menentukan durasi dan jumlah episode dari proyek yang ditawarkan. Misalnya, apakah serial ini bersambung atau memiliki cerita sendiri-sendiri di tiap episodenya.

Animator juga harus sudah memiliki konsep dari proyeknya, misalnya dalam satu musim terdiri dari 26 episode maka setiap episodenya sudah memiliki garis besar cerita. Jangan sampai investor menilai sang animator kekurangan ide lantaran tidak menjabarkan premisnya.

Premis ini perlu dijelaskan dalam satu rangkaian kalimat pendek. Buatlah premis yang menjual, menggambarkan arahan cerita serta keseruan apa saja yang akan ditonjolkan secara spesifik.

Hal lain yang tak kalah penting dalam presentasi proyek animasi adalah menjelaskan karakter utama, karakter pendukung, penjahat dan lainnya. Keterangan tersebut juga mencakup usia, gender dan sifat.

"Misalnya, SpongeBob usianya usia kerja tapi sifatnya seperti anak umur delapan tahun. Kecenderungan animator itu mendeskripsikan karakter utama yang terlalu umum, kayak baik hati, jujur, suka menolong. Itu tidak unik dan terlalu sempurna," kata Daryl.

"Karakter yang Anda buat harus bisa berinteraksi dengan karakter-karakter yang lain. Kalau dia tidak memiliki fungsi cerita, mendingan jangan dimasukkan ke dalam pitching bible, meski dunianya kompleks tapi kita harus menyederhanakan si karakter kita," imbuhnya.

Daryl juga mengatakan bahwa dalam pitching forum, animator perlu menampilkan desain karakter utama, desain rumah karakternya dan dunianya. Sebab, pitching forum biasanya diperuntukkan bagi proyek-proyek yang masih dalam tahap pengembangan, bukan yang sudah siap tayang.

Agar dapat membuat investor "melirik" dengan proyek yang ditawarkan, animator bisa menjual pengalaman dan partner-nya di studio. Jika belum memiliki pengalaman di dunia kreator, maka jabarkan kemampuan para kru kreatornya seperti latar belakang dan pengalamannya.

Baca juga: Animasi petualangan musikal "Vivo" tayang 6 Agustus

Dalam mempresentasikan proyek, pilih orang yang memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik. Sebab, tidak semua animator punya bakat untuk meyakinkan investor.

"Hati-hati memilih orang yang akan mempresentasikan proyek kalian, jangan pilih orang yang sulit berkomunikasi. Pilih yang punya kemampuan berkomunikasi dengan ide kalian," ujar Daryl.

Siapkan juga teaser, trailer, animation test, teknik produksi serta ekspektasi keluaran yang menarik.

Yang terpenting adalah tidak merahasiakan masalah pembiayaan dalam presentasi. Sebab, hal inilah yang paling sangat ingin diketahui oleh para investor.

Dari presentasi konten, investor akan tahu berapa biaya yang harus dikeluarkan, sumber pendanaannya dari mana saja, bentuk kerja sama yang dicari dan validasi market. Jabarkanlah secara spesifik, jika Intellectual Property (IP) sudah tervalidasi secara market maka akan memberi nilai tambah.

Potensi pengembangan IP dan desain produk akan berguna untuk bisnis turunannnya seperti promosi dan merchandise. Yang harus diperhatikan adalah jangan sampai penjelasan mengenai promosi bagian ini dapat memakan waktu lebih banyak dibandingkan dengan presentasi ide.

"Semua ini harus hafal di luar kepada oleh yang presentasi dan paham ide. Jangan sok tahu, dalam arti kalau diberi kritik, tidak menjawab sekenanya. Sebab mereka adalah orang yang berpengalaman, jadi lebih baik ucapkan terima kasih atas masukannya," ujar Daryl.

Sementara itu, Direktur Akses Pembiayaan Kementerian Pariwisata Ekonomi Kreatif, Hanifah Makarim mengajak seluruh sineas untuk mengirimkan karyanya baik film, serial ataupun animasi dalam Akatara 2021. Pendaftaraan Akarara dibuka mulai 1 Agustus hingga 20 September 2021.

"Kami mengundang seluruh peserta untuk daftar, nantinya peserta yang lolos kurasi akan diundang untuk hadir pada pitching forum. Mari sineas Indonesia untuk bangkit kembali dan mengikuti Akatara 2021," ujar Hanifah.

Akatara merupakan film market yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Tahun ini Akatara mengambil tema "The Biggest Indonesian Film Business Forum & Film Market".

Akatara bertujuan menjadi forum penghubung sineas dengan investor. Selain itu juga untuk mengembangkan ekosistem perfilman dengan menciptakan akses pembiayaan dan mendorong film entrepreneurship yang profesional.


Baca juga: I-Solution gelar festival dan bursa kerja berkonsep animasi 3D

Baca juga: Meghan Markle akan rilis serial animasi "Pearl" di Netflix

Baca juga: "Multiverse" MCU dikisahkan lewat serial animasi "What If...?"

Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021