Jakarta (ANTARA) - PT Waskita Karya (Persero) Tbk mengungkapkan ruas tol Kayuagung - Palembang - Betung sudah ada investor peminat yang akan mengambilalih sebagian saham di ruas tol yang dikelola oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Waskita Sriwijaya Tol tersebut.

"Kami ada peminat, jadi ada investor yang akan mengambilalih sebagian saham di ruas tol yang dikelola Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Waskita Sriwijaya Tol dan ini yang kami harapkan bisa segera tuntas sehingga akan dapat mengurangi beban Waskita Sriwijaya Tol Road," ujar President Director Waskita Destiawan Soewardjono dalam seminar daring di Jakarta, Kamis.

Destiawan juga berharap ekuitas yang sudah diinvestasikan di ruas tol tersebut bisa kembali dan ini juga akan mengurangi beban Waskita Karya.

Baca juga: Presiden minta pemda bangun ekonomi sepanjang Tol Kayu Agung-Palembang

Waskita sendiri memiliki 98,18 persen saham di BUJT PT Waskita Sriwijaya Tol yang mengelola ruas tol Kayuagung-Palembang-Betung.

Ruas tol Kayuagung-Palembang sudah beroperasi yang telah diresmikan oleh Presiden RI pada tahun 2021 dan ini akan dilanjutkan dengan seksi ruas tol Palembang - Betung. Panjang ruas tol Kayu Agung-Palembang-Betung 111,69 Km dan untuk seksi tol Kayu Agung-Palembang diselesaikan dengan ekuitas Waskita Karya.

"Sedikit saya singgung juga bahwa nanti ruas tol Kayu Agung - Palembang - Betung ini, Waskita juga akan di-support oleh adanya Penyertaan Modal Negara (PMN) dari pemerintah," kata President Director Waskita tersebut.

Baca juga: Presiden Jokowi : Tol Kayu Agung-Palembang turunkan biaya logistik

Sebelumnya Presiden RI Joko Widodo meresmikan jalan tol ruas Kayuagung-Palembang, yang merupakan poros terpenting Jalan Tol Trans-Sumatera di Palembang, Sumatera Selatan.

Presiden menyampaikan Jalan Tol Kayuagung-Palembang menjadi poros utama atau tulang punggung di Sumatera Selatan, sebagai ruas yang menghubungkan Pelabuhan Bakaheuni hingga Palembang.

Dengan selesai dan beroperasinya jalan tol ini, jarak tempuh dari Bakauheni ke Palembang, yang berjarak 373 km, yang biasa ditempuh 12 jam perjalanan darat, sekarang hanya perlu waktu 3-3,5 jam.

Menurut Kepala Negara, hal ini akan menjadi lompatan besar karena menghemat waktu tempuh hingga 75 persen dan efisiensi ini akan memberikan kontribusi bagi perekonomian.

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021