Jakarta (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyatakan kaum perempuan mendominasi ekonomi kreatif di Indonesia sehingga pihaknya juga mendorong semakin banyak perempuan menjadi pengusaha UMKM sektor tersebut.

"Perempuan mendominasi ekonomi kreatif di Indonesia yaitu mencapai 56 persen. Saya optimistis perempuan akan menjadi game changer yang mendorong ekonomi kreatif di Indonesia,” kata Sandiaga Uno dalam webinar dengan tema Menumbuhkan Ekonomi Kreatif untuk UMKM Indonesia yang digelar, Kamis.

Ia mengemukakan, perekonomian Indonesia khususnya ekonomi kreatif sudah masuk peringkat tiga besar dunia dari persentase terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Indonesia berada di bawah Amerika Serikat dengan industry Hollywood dan Korea dengan K-Pop.

Dalam keterangan tertulisnya, Sandiaga Uno mengatakan, Indonesia di posisi tiga dengan angka Rp 1.000 triliun ekspansinya terhadap PDB. Fokus ekonomi kreatif Indonesia ada di tiga subsektor yaitu kuliner, fesyen dan griya.

Baca juga: Sandiaga ajak kampus ikut pulihkan pariwisata dan ekonomi kreatif

Pembicara lainnya, Deputi Bidang Usaha Mikro Kemenkop dan UKM, Eddy Satria juga menjelaskan bahwa salah satu upaya pemerintah dalam memulihkan perekonomian melalui kementeriannya adalah dengan menghadirkan program yang tepat sasaran dan efektif untuk para pelaku UMKM.

Menurut Eddy Satria, usaha mikro dan kecil adalah sektor yang kondisi keuangannya paling terdampak karena sebagian besar tidak memiliki uang tunai dan tabungan atau uang akan habis dalam satu bulan.

Ia memperkirakan bahwa hanya sebagian kecil UMKM yang memiliki tabungan yaitu kurang dari 10 persen.

Untuk itu, ujar dia, salah satu upaya pemerintah melalui Kemenkop UMK adalah dengan menganggarkan dana untuk program dana Bantuan Produktif Usaha Mikro atau BPUM. Hal ini sejalan dengan pengesahan PermenKopUKM Nomor 2 Tahun 2021.

Baca juga: Menparekraf dukung game lokal sebagai subsektor ekonomi kreatif

“Pemerintah tidak tinggal diam. Terbukti bagaimana anggaran Rp700 trilun di tahun 2020 kita lakukan dalam pemulihan ekonomi nasional, melalui Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KCPEN). Dan tentu saja hampir sama di 2021, sekitar Rp700 trilun, seperenam untuk UMKM kita. Selain kita bantu infastruktur organisasi, kita juga bantu bantuan-bantuan BLT, Banpres dan KUR,” ungkapnya.

Sementara itu, VP Sales Operation Danone-AQUA, Eva Lusiana menjelaskan bahwa pihaknya menawarkan solusi untuk mengembangkan perekonomian UMKM, yaitu dengan menginisiasi program AQUA Home Service (AHS) yang berfokus memberdayakan keluarga atau secara lebih spesifik ibu rumah tangga.

Eva menuturkan, ibu rumah tangga dipilih karena mereka dinilai memiliki determinasi, semangat, kemampuan untuk menginspirasi dan merawat kesehatan dan kesejahteraan keluarga maupun komunitas di sekitar.

Hingga saat ini AHS telah memberdayakan lebih dari 9.000 anggota, yang sebagian besar merupakan ibu rumah tangga dari 15 provinsi di Indonesia. Seperti Jawa, Sumatra, Bali, Lombok dan Sulawesi.

Sementara itu, CEO Danone Indonesia, Connie Ang juga mengatakan, pengembangan ekonomi kreatif dan UMKM menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia, karena sektor ini banyak menyerap tenaga kerja untuk mengurangi pengangguran.

Menurut dia, program AHS tidak hanya membuat pelaku UMKM mampu bertahan dalam situasi pandemi, tetapi membuat kemajuan dalam meningkatkan kemampuan finansial keluarga. Di samping itu, mereka bisa menjadi pemain penting untuk memberikan hidrasi sehat bagi jutaan masyarakat di Indonesia.

"Banyak dari usaha kecil ini digerakkan oleh perempuan, terutama ibu rumah tangga. Kami memperkirakan tren ini akan semakin cepat, karena ekonomi Indonesia bergerak menuju bisnis domestik dan tingkat rumah tangga," paparnya.

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021