Menyusui langsung dapat dilakukan dengan protokol kesehatan lebih ketat
Jakarta (ANTARA) - Dokter yang merupakan ibu yang menyusui dan penyintas COVID-19 dr. Ferdilla Mariam Sp.S mengatakan keluarga menjadi pendukung penting (support system) untuk mendorong ibu menyusui bayinya meski sedang dalam keadaan isolasi mandiri karena terinfeksi COVID-19.

"Saya mendapat dukungan tetap menyusui langsung si adek bayi 9 bulan waktu itu meski dalam keadaan terkonfirmasi positif COVID-19, saya isolasi mandiri di rumah dan Alhamdulillah kondisi saya juga memungkinkan untuk menyusui langsung itu 'support system'-nya juga sangat mendukung terutama ibu saya dan suami saya," kata Ferdilla dalam Seminar Virtual dengan tema Menyusui saat Pandemi: Dukungan untuk Ibu, Perlindungan untuk Keluarga di Jakarta, Kamis.

Ferdilla terkonfirmasi positif COVID-19 pada September 2020, dan saat itu sedang menyusui bayinya yang berusia sembilan bulan.

Ferdilla yang mengidap komorbid autoimun menuturkan dengan gejala ringan yang dimilikinya, merasa sedikit was-was, panik dan bingung.

Namun, sebelum terkonfirmasi COVID-19, Ferdilla sudah terlebih dulu mengumpulkan informasi dari sumber terpercaya dan resmi jika suatu waktu ibu yang sedang menyusui bayinya, terkena COVID-19.

Baca juga: IDAI: Ibu positif COVID-19 tetap bisa memberikan ASI

Baca juga: Menteri PPPA: Ibu hamil dan ibu menyusui jangan ragu jalani vaksinasi


Ternyata, meski terkonfirmasi COVID-19, ibu tetap bisa menyusui tapi tetap dengan menerapkan protokol pencegahan infeksi COVID-19.

"Menyusui langsung dapat dilakukan dengan protokol kesehatan yang jauh lebih ketat dari biasanya," ujarnya.

Dia menggunakan masker selama 24 jam selama isolasi mandiri dan menyusui, terkecuali saat makan, minum dan mandi. Ruang isolasi mandiri juga rutin dibersihkan dengan desinfektan.

"Yang paling penting menjaga kebersihan tubuh kita, rajin cuci tangan, terus menjaga kebersihan payudara juga dan kita jaga juga ventilasi ruang isolasi kita cukup baik," ujarnya.

Ferdilla juga mengkonsumsi banyak sayur dan buah serta suplemen pendukung lain untuk menjaga tubuh tidak jatuh pada kondisi klinis sedang atau berat.

Dia berpesan kepada ibu yang sedang menyusui bayinya juga perlu mencari informasi untuk tetap menguatkan diri untuk menyusui bayi serta membangun sistem pendukung terutama dari keluarga dan lingkungan.

"Walaupun dalam kondisi terkonfirmasi COVID01-19, masih bisa memberi ASI," ujarnya.

Baca juga: Amankah obat COVID-19 diminum ibu menyusui yang positif?

Baca juga: Ibu positif COVID-19 gejala ringan boleh "skin to skin" saat menyusui

 

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021