Kita menuju masyarakat Indonesia yang inklusif
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Sosial (Kemensos) membantu meningkatkan resiliensi ekonomi para penyandang disabilitas dalam menghadapi COVID-19, melalui program asistensi rehabilitasi sosial (ATENSI) salah satunya tentang kewirausahaan.

"Kami upayakan dan peningkatan kapasitas penyandang disabilitas melalui program kewirausahaan dan program vokasi, tidak hanya dalam arti mereka sebagai resipien pasif, tetapi kemudian menjadi pelaksana dalam proses itu sendiri," ujar Direktur Rehabilitasi Sosial, Penyandang Disabilitas Eva Rahmi Kasim dalam diskusi daring yang dipantau dari Jakarta, Kamis.

ATENSI merupakan sistem layanan langsung yang diselenggarakan dengan berbasis keluarga, berbasis komunitas atau dengan residensial, meliputi dukungan pemenuhan hidup layak, perawatan sosial dan/atau pengasuhan, dukungan keluarga, terapi (fisik, mental spiritual, psikososial), pelatihan vokasional dan kewirausahaan, bantuan dan asistensi sosial serta dukungan aksesibilitas.

Di samping itu juga melalui pemberian Bansos Sembako, Bantuan Sosial Tunai (BST), Bansos Reguler PKH, Bansos Asistensi Sosial Penyandang Disabilitas (ASPD) dan Bansos Beras bagi non-PKH.

Eva mencontohkan dalam penyediaan alat bantu, penyandang disabilitas tidak hanya memakai alat tersebut, tetapi diupayakan terlibat dalam pembuatan alat itu.

Baca juga: Kemensos perbaiki data penyandang disabilitas terdampak COVID-19

Baca juga: Risma ajak keluarga penerima bansos manfaatkan Sentra Kreasi Atensi


Dalam prosesnya, mereka dan mendapatkan upah sebagai bentuk pengayaan dan perluasan program program vokasi yang lakukan Kemensos di 41 b balai-balainya di Indonesia.

"Di bawah ibu menteri yang sekarang, kami melakukan layanan multifungsi. Tidak hanya satu jenis layanan dan tetapi terintegrasi sehingga kita menuju masyarakat Indonesia yang inklusif," ujar Eva.

Peningkatan kewirausahaan juga diwujudkan melalui konsep Sentral Kreasi ATENSI, di mana berfungsi sebagai wadah kewirausahaan dan peningkatan kapasitas, sekaligus tempat pemasaran bagi para penyandang disabilitas untuk memasarkan hasil karya.

"Termasuk bagaimana pandemi mengajarkan kami kepada para disabilitas khususnya inklusi keuangan semua penerima manfaat dari program atensi kita 'link'-kan dengan perbankan sehingga menjadi melek digital keuangan," ujar dia melanjutkan.

Kemensos juga berupaya dengan pelibatan para penyandang disabilitas di dalam proses program vokasi dan rehabilitasi sosial yang dilakukan terutama terkait dengan program kewirausahaan.

Selain itu, pihaknya berupaya memberikan bantuan layanan pemenuhan kebutuhan yang layak bagi penyandang disabilitas. Hal itu dilakukan dengan penyesuaian sebagai pembelajaran berharga yang diambil Kemensos selama masa pandemi COVID-19, kata Eva.

Baca juga: Kemensos dorong layanan sosial bagi penyandang disabilitas sensorik

Baca juga: Kemensos pertemukan Tim Kornas, sinkronkan hak disabilitas

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021