KRI RE Martadinata-331 (ANTARA) - Kapal Perang KRI Raden Eddy Martadinata-331 di bawah kendali operasi Komandan Guspurla Koarmada III Laksamana Pertama TNI Retiono Kunto, melakukan latihan bersama KRI Bimasuci saat operasi pengamanan perbatasan laut Indonesia wilayah Timur, Kamis.

Di tengah Laut Arafuru (Aru) dengan ketinggian gelombang sekitar 2 meter, latihan dimulai diawali dengan kedua kapal tersebut mengibarkan bendera merah putih terbesarnya.

KRI Raden Eddy Martadinata-331 (REM-331) yang dikomandani oleh Kolonel (P) Rasyid Al Hafiz, menembakan "decoy" atau senjata pengecoh rudal ke udara yang membentuk kabut putih di antara dua kapal itu.

Kedua kapal mendekat untuk latihan "RAS Approach dab PASSEX". Kemudian prajurit KRi REM-331, KRI Bimasuci dan Taruna Akademi TNI Angkatan Laut (AAL) melaksanakan parade dari kapal masing-masing.

Komandan Guspurla (Danguspurla) Koarmada III Laksamana Pertama TNI Retiono Kunto, mengatakan di sela operasi pengamanan perbatasan laut Indonesia wilayah Timur, KRI REM-331 tetap siaga merespon dan melakukan pengamanan terhadap KRI Bimasuci yang tengah melakukan operasi Kartika Jala Krida 2021 bagi Taruna AAL.

Baca juga: 60 kapal TNI-AL latihan perang di Kutai Timur
 
Komandan Guspurla Koarmada III Laksamana Pertama TNI Retiono Kunto (dua kiri) didampingi Komandan KRI Kolonel Pelaut Rasyid Al Hafiz, memberikan arahan di KRI RE Martadinata-331 dengan latar belakang KRI Bimasuci di Laut Aru, Kamis (12/8/2021). KRI RE Martadinata-331 di bawah kendali operasi Komandan Guspurla Koarmada III Laksamana Pertama TNI Retiono Kunto melakukan latihan bersama KRI Bimasuci di Laut Aru disela operasi pengamanan perbatasan laut Indonesia wilayah Timur. (ANTARA FOTO/FB Anggoro)


Komandan Guspurla Koarmada III menyapa Taruna AAL menggunakan walkie talkie dan berpesan bahwa seluruh taruna merupakan calon penerus TNI AL di masa depan. Karena itu, taruna harus menambah tingkat kejuangan dan kecintaan kepada laut sebagai medan tugas.

"Pesan saya adalah, pimpinan TNI AL lahir bukan dari laut yang tenang, tapi dari gelombang samudera. Filosofinya, siap hadapi tantangan tugas untuk hadapi persoalan, tetap tangguh, siap untuk menjawab tugas," ujarnya.

Pengalaman Taruna AAL di KRI Bimasuci diharapkan akan membentuk karakter diri yang tumbuh dari menaklukkan rasa tidak nyaman mengarungi tingginya gelombang Laut Aru. "Itulah medan keras TNI AL," tegas Danguspurla.

Ia mengatakan KRI REM-331 mengawal KRI Bimasuci hingga batas Zone Ekonomi Eksklusif (ZEE) Australia dan sebagian Papua Nugini (PNG). Sedangkan KRI REM-331 kembali melanjutkan operasi pengamanan perbatasan laut di rutenya.

"Kita sampai batas tersebut, sementara Bimasuci ke selatan perairan Australia-PNG dan memutar. Minggu ke depan kita akan bertemu kembali di Papua," katanya.

Baca juga: RIMPAC 2014 arena latihan internasional angkatan laut

Baca juga: Tiga KRI TNI AL latihan manuver taktis di Perairan Makassar

Pewarta: FB Anggoro
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2021