Kerinci, Jambi (ANTARA News) - Komisi Pemilihan Umum Kota Sungai Penuh mengaku sangat risau dan mengkhawatirkan terjadinya bencana alam yang bisa membatalkan pelaksanaan pemilihan kepala daerah setempat.

"Kerinci termasuk salah satu daerah yang berada dalam kawasan rawan bencana, khususnya bencana gempa bumi dan meletusnya Gunung Kerinci. Kami mencemaskan bencana serupa sampai dan menimpa di sini dan mengganggu pelaksanaan pilkada," kata anggota KPU Sungai Penuh Mulfi di Kerinci, Minggu.

Ia mengatakan, sebagaimana diatur undang-undang pelaksanaan pemilu dan pilkada, pemilihan hanya dapat dibatalkan atau ditunda hanya oleh adanya bencana alam dan kondisi negara dalam keadaan perang.

Bencana meletusnya Gunung Merapi di Pulau Jawa serta gempa disertai tsunami di Mentawai, dikuatirkan juga akan berdampak pada bangkitnya potensi gempa dan letusan di Gunung Kerinci.

"Sebagai daerah gempa, Kerinci sudah berkali mengalami gempa tektonik. Pertama yang terparah adalah yang terjadi pada 2006 dan 2009 lalu. Pada saat itu sebagian besar wilayah ini mengalami kerusakan serius," terangnya.

Sementara Gunung Kerinci tercatat sebagai salah satu gunung berapi aktif yang kini statusnya telah dinaikkan BMVKG pusat menjadi "waspada", mengingat mulai meningkatnya aktivitas vulkanik gunung tersebut beberapa pekan belakangan.

Di samping itu, informasi tentang ancaman akan terjadinya cuaca ekstrim yang juga disebut-sebut pihak Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Jambi juga akan melanda Kerinci, menambah risau pihak KPUD dan masyarakat.

"Tentu kita berharap tidak ada bencana alam yang terjadi di Kerinci khususnya Sungai Penuh pada saat momentum Pilwako pertama kita sekarang ini. Sebab, penundaan apalagi pembatalan tentu akan menjadi masalah serius untuk penataan ulang," tandasnya.(*)
(ANT-144/C/B013/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010