New York (ANTARA) - ​​​​Saham-saham di Bursa Efek New York, Wall Street, Amerika Serikat (AS) menambah sedikit keuntungan pada penutupan perdagangan hari Kamis, seiring investor menguraikan sejumlah data ekonomi di negara itu.

Indeks Dow Jones Industrial Average meningkat14,88 poin atau 0,04 persen menjadi 35.499,85. Indeks S&P 500 naik 13,13 poin, atau 0,30 persen, menjadi 4.460,83. Indeks Komposit Nasdaq bertambah 51,13 poin, atau 0,35 persen, menjadi 14.816,26.

Enam dari 11 sektor utama Indeks S&P 500 berakhir dengan warna hijau, dengan sektor perawatan kesehatan naik 0,77 persen, melampaui sisanya. Sedangkan sektor energi tergelincir 0,49 persen, menjadi kelompok dengan kinerja terburuk.

Perusahaan-perusahaan China yang terdaftar di AS diperdagangkan lebih rendah pada semua 10 saham teratas dalam indeks S&P AS. 50 perusahaan China yang terdaftar dalam indeks ditutup dengan catatan melemah.

Departemen Tenaga Kerja melaporkan pada Kamis, di sisi ekonomi, klaim pengangguran awal AS- sebuah cara penghitungan kasar untuk mengukur PHK - tercatat 375.000 dalam pekan yang berakhir 7 Agustus, turun 12.000 dari level revisi minggu sebelumnya di mana angka tersebut sejalan dengan perkiraan pasar.

Laporan terpisah Departemen Tenaga Kerja pada Kamis menunjukkan Indeks Harga Produsen (PPI) AS meningkat 1,0 persen pada Juli, jauh di atas konsensus 0,6 persen.

Tidak termasuk makanan yang rentan, jasa perdagangan dan komponen energi, PPI meningkat 0,9 persen bulan lalu, kenaikan terbesar setelah naik 1,0 persen pada Januari.

Data tersebut datang satu hari setelah laporan Indeks Harga Konsumen (CPI) menunjukkan apa yang disebut CPI inti- tidak termasuk energi dan makanan- naik 0,3 persen bulan lalu untuk kenaikan 4,3 persen secara tahun-ke-tahun (yoy).

"Masih ada tekanan dalam rantai pasokan karena produsen berlomba untuk memenuhi permintaan," kata Chris Low dan Will Compernolle, Ekonom FHN Financial.

"Hubungan antara PPI dan CPI tidak selalu lurus atau langsung, tetapi harga produsen yang lebih tinggi mempengaruhi harga konsumen. Ini tidak akan mencegah inflasi pada akhirnya, tetapi itu mungkin berarti inflasi akan lebih tinggi dan lebih kokoh," katanya.
Baca juga: Wall Street ditutup bervariasi di tengah laporan IHK

Pewarta: Risbiani Fardaniah
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2021