Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari berharap bonus yang diberikan pemerintah dapat menjadi suntikan semangat serta memacu insan olahraga di Tanah Air, baik atlet maupun pelatih untuk bisa berjuang lolos ke Olimpiade.

Pria yang akrab disapa Okto itu menilai penghargaan yang diberikan pemerintah itu juga dapat memotivasi atlet-atlet nasional untuk berjuang keras tampil di Olimpiade apalagi ajang itu adalah puncak multievent olahraga yang paling bergengsi se-dunia.

“Penghargaan yang diberikan pemerintah juga telah sejalan dengan Olympic Charter (Piagam Olimpiade) bahwa atlet yang bisa tampil di Olimpiade ini memang berbeda dengan atlet yang tampil di Asian Games atau pun ajang lainnya. Sebab, mereka yang tampil di Olimpiade ini harus lolos kualifikasi yang diikuti seluruh atlet di dunia,” kata Okto dalam siaran pers KOI, Jumat.

Baca juga: Presiden Jokowi berikan bonus bagi para atlet Olimpiade Tokyo 2020

Presiden Joko Widodo pada Jumat mengumumkan bonus yang diberikan pemerintah kepada atlet peraih medali Olimpiade Tokyo di Istana Kepresidenan, Bogor. Peraih medali emas mendapat masing-masing Rp5,5 miliar, perak Rp2,5 miliar, dan perunggu Rp1,5 miliar. Nominal ini lebih besar dibanding penghargaan yang diterima peraih medali Olimpiade 2016 Rio de Janeiro.

Bonus tak hanya diberikan kepada peraih medali. Untuk pertama kalinya, pemerintah juga memberikan penghargaan kepada para Olympian Tokyo. Masing-masing atlet mendapat Rp100 juta.

Pemerintah juga turut memberikan penghargaan kepada para pelatih. Sosok pelatih yang mengantarkan atletnya meraih medali emas berhak atas Rp2,5 miliar, perak Rp1 miliar, dan perunggu Rp600 juta. Sementara yang telah mendampingi atlet di Olimpiade menerima Rp100 juta.

“Ini harus menjadi dorongan kepada semua stakeholder olahraga dan KOI akan berperan lebih aktif memastikan atlet-atlet yang memiliki potensi untuk bisa lolos kualifikasi Olimpiade,” kata Okto.

Baca juga: Presiden Jokowi berikan bonus bagi para atlet Olimpiade Tokyo 2020

Presiden yang didampingi Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali menerima tim Indonesia untuk Olimpiade Tokyo yang dipimpin Chef de Mission (CdM) Rosan P Roeslani bersama peraih medali, yaitu ganda putri Indonesia Greysia Polii/Apriyani Rahayu yang mendapat emas dari cabang olahraga bulu tangkis, peraih perak Eko Yuli Irawan yang turun di cabang angkat besi kelas 61kg putra, serta tiga penyumbang perunggu, yakni Anthony Sinisuka Ginting (bulu tangkis - tunggal putra), lifter Windy Cantika Aisyah (angkat besi - 49kg putri) dan Rahmat Erwin Abdullah (angkat besi - 73kg putra).

Hadir pula perwakilan atlet dari beberapa cabang olahraga, yaitu Riau Ega Agatha Salsabila (panahan), Lalu Muhammad Zohri (atletik), Nurul Akmal (angkat besi), Vidya Rafika Rahmatan Toyyiba (menembak) serta Arya Sena Subyakto selaku Ketua PSOI yang mewakili Rio Waida yang masih menjalani kompetisi di Meksiko.

Sementara pelatih yang hadir adalah Eng Hian (pelatih Greysia/Apriyani), Lukman (pelatih Eko), Hendry Saputra Ho (pelatih Anthony), Erwin Abdullah (pelatih Rahmat), serta Dirdja Wihardja (pelatih Windy Cantika). Turut hadir pula Ketua PP PBSI Agung Firman Sampurna.

Baca juga: Olimpiade bukan hanya soal medali, tetapi juga partisipasi, kata Okto
Baca juga: Ginting bangga raih perunggu Olimpiade Tokyo
Baca juga: Eko Yuli Irawan masih penasaran dengan emas Olimpiade

Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2021