Semarang (ANTARA) -
Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen mendorong mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi untuk membuat inovasi guna membantu pemerintah dalam mempercepat pelaksanaan vaksinasi COVID-19.

"Saat ini yang sedang digencarkan pemerintah, baik pusat, provinsi maupun kabupaten/kota adalah vaksinasi COVID-19 yang belum serta merta diterima oleh masyarakat secara keseluruhan. Masih ada masyarakat yang enggan, ragu atau takut, bahkan yang paling ngeri adalah menolak vaksin," kata Taj Yasin Maimoen di Semarang, Jumat.

Baca juga: Jateng belum jadikan sertifikat vaksin sebagai syarat bepergian

Menurut Gus Yasin, sapaan akrab Wagub Jateng, masyarakat yang menolak itu umumnya karena menerima informasi yang tidak utuh mengenai dampak vaksin.

Selain itu, lanjut dia, mereka cenderung lebih memperhatikan sejumlah kasus yang muncul di media massa, yang diduga terkait dengan vaksinasi, padahal belum tentu kasus tersebut sebagai kejadian ikutan pascaimunisasi.

Oleh karena itu, ia berharap mahasiswa memiliki inovasi untuk mengatasi berbagai persoalan terkait vaksinasi, misalnya pusat data yang memuat catatan medis masyarakat, yang nantinya bisa menjadi acuan tim medis untuk memutuskan, apakah berdasarkan riwayat kesehatan tersebut seseorang bisa dilakukan tindakan vaksinasi.

Data tersebut juga untuk mengantisipasi jika ada peserta vaksinasi yang memberikan data tidak benar, khususnya menyangkut penyakit komorbid yang mungkin diderita, sebab saat ini skrining vaksinasi dilakukan manual melalui wawancara dengan peserta vaksinasi.

Baca juga: Satgas: Jateng laporkan kasus baru dan kematian terbesar hari ini

Baca juga: Kasus COVID-19 harian bertambah 30.788 orang, terbanyak Jateng

"Misalnya, si A memiliki komorbid atau penyakit bawaan apa, baik diabetes, jantung, tekanan darah tinggi dan sebagainya sehingga para tenaga medis ketika akan melakukan vaksinasi memiliki gambaran orang ini sebaiknya seperti ini," ujarnya.

Jika mahasiswa memiliki inovasi semacam itu, kata Gus Yasin, dampak negatif vaksinasi atau KIPI dapat diminimalisasi, dan kepercayaan masyarakat terhadap vaksinasi juga akan meningkat.

Pewarta: Wisnu Adhi Nugroho
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021