Jakarta (ANTARA News) - Bank Indonesia mencatat hingga triwulan III tahun ini, Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) mengalami surplus 7,0 miliar, lebih tinggi dibandingkan surplus triwulan II 2010 sebesar 5,4 miliar dolar AS.

Kepala Biro Humas Bank Indonesia Difi A Johansyah di Jakarta Selasa mengatakan bahwa kontribusi positif diberikan oleh transaksi berjalan maupun transaksi modal dan finansial.

Sejalan dengan itu, jumlah cadangan devisa pada akhir triwulan III bertambah menjadi 86,6 miliar dolar AS atau setara dengan 6,6 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.

Bahkan sampai akhir Oktober 2010, jumlah cadangan devisa Indonesia tercatat sebesar 91,8 miliar dolar AS.

Transaksi berjalan triwulan III mencatat surplus 1,3 miliar dolar AS, yang terutama didukung oleh kinerja positif pada neraca perdagangan nonmigas, neraca perdagangan gas dan neraca transfer berjalan.

Permintaan dunia yang masih kuat terhadap komoditas ekspor berbasis sumber daya alam mampu mendorong kenaikan surplus neraca perdagangan nonmigas. Namun, surplus transaksi berjalan tersebut lebih rendah daripada triwulan sebelumnya akibat bertambahnya defisit neraca jasa dan neraca pendapatan.

Sementara kepemilikan surat berharga domestik oleh investor asing yang meningkat menyebabkan pembayaran bunga dan keuntungan kepada investor asing ikut naik.

Transaksi modal dan finansial selama triwulan III 2010 mencatat surplus 6,5 miliar dolar AS. Surplus ini lebih besar daripada triwulan sebelumnya seiring meningkatnya arus masuk investasi portofolio dan investasi langsung.

Kenaikan investasi portofolio dipicu oleh ekses likuiditas di pasar keuangan global dan ketidakpastian prospek ekonomi AS dan Eropa serta imbal hasil investasi di dalam negeri yang relatif lebih menarik dibandingkan negara-negara lain.

Sementara itu, kenaikan investasi langsung (PMA) didorong oleh iklim investasi yang terus membaik dan kondisi makroekonomi yang stabil. Kenaikan permintaan investasi di dalam negeri juga mendorong perusahaan swasta untuk mencari tambahan pembiayaan melalui penerbitan obligasi di luar negeri.

(D012/B012/S026)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010