Beijing (ANTARA) - Kapten tim nasional voli putri China Zhu Ting menempuh jalur hukum dalam menghadapi rumor yang menyudutkan dirinya atas kegagalan mempertahankan prestasi pada Olimpiade di Tokyo.

"Bukti sudah dikumpulkan. Minta polisi untuk segera menyelidiki. Selanjutnya pengadilan," demikian postingan Zhu yang telah terverifikasi oleh Toutiao, akun berita populer di China.

Dalam postingan tersebut juga ditampilkan tangkapan layar pengesahan dari kantor notaris di Distrik Xuhui, Shanghai, dan bukti laporan yang dikeluarkan pihak Kepolisian Kota Shanghai.

Pihak kepolisian, sebagaimana dikutip media di China, Minggu, menerima laporan dari penasihat hukum Zhu mengenai maraknya rumor yang merugikan kliennya tersebut.

Namun atlet putri berusia 27 tahun tersebut tidak menyebutkan secara spesifik mengenai rumor itu. Dia juga tidak menyebutkan siapa pelaku yang dimaksud.

Tim voli putri China gagal mempertahankan prestasinya sebagai peraih medali emas pada Olimpiade Rio 2016.

Baca juga: Tim voli putri China berambisi raih medali emas Olimpiade Tokyo

Di luar dugaan, mereka terpuruk di posisi kesembilan pada Olimpiade Tokyo yang berakhir pekan lalu setelah menelan tiga kali kekalahan secara berturut-turut dari Turki, Amerika Serikat, dan Komite Olimpiade Rusia (ROC).

Kepala pelatih tim voli putri China Lang Ping mengatakan bahwa Zhu mengalami cedera pada pergelangan tangan kanannya yang sangat mempengaruhi penampilannya di Tokyo.

Berdasarkan pertimbangan tersebut, Lang mengistirahatkan Zhu pada dua pertandingan tersisa yang berakhir dengan kemenangan, namun tidak bisa membantu tim kampiun tersebut.

Beberapa warganet di China berspekulasi atas lemahnya kerja sama dalam tim sehingga hasilnya pun buruk.

Namun sejumlah warganet lainnya mendukung langkah hukum yang ditempuh oleh atlet berpostur 198 centimeter yang pernah memperkuat klub Vakifbank Istanbul, Turki itu.

Zheng Jian selaku kuasa hukum Zhu mengatakan bahwa kliennya ingin pembuat rumor tersebut segera dipidana.

"Tindakan Zhu menunjukkan meningkatnya kesadaran masyarakat China tentang perlindungan hak-hak pribadi yang tertuang dalam hukum," kata Zheng dikutip China Daily.

Baca juga: IOC: Kasus pin Mao Zedong atlet China ditutup
Baca juga: Atlet China 14 tahun Quan Hongchan raih emas loncat indah

Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2021