Jakarta (ANTARA) - Gelaran acara FLAVS 2021 akan menjadi panggung bertumbuhnya musisi hip hip, Soul, dan R&B yang berasal dari Indonesia sehingga bisa terus berkembang dari masa ke masa.

Festival musik itu direncanakan akan digelar pada 30-31 Oktober 2021 secara virtual dengan mengusung tema “The Seeds” yang berakar pada semangat agar acara ini bisa meregenerasi masa depan hip hop, soul, serta R&B Indonesia sehingga bisa membuat ekosistem yang lebih hidup dan lebih kuat.

“FLAVS harus tetap jalan dalam kondisi apapun agar semangat kultur hip hop ini terus membara di seluruh Indonesia. Gelaran kali ini juga menjadi ajang buat talenta muda seantero nusantara yang berbakat untuk unjuk gigi berbarengan dengan para musisi yang sudah senior,” ujar Festival Director FLAVS M. Riza dalam keterangannya dikutip, Minggu.

Lebih lanjut menggandeng promotor Visicita Network, acara FLAVS 2021 nantinya tidak hanya akan diisi oleh pertunjukan musik hip hop tapi juga program kompetisi yang bisa diikuti oleh peserta festival hingga musisi hip hop di seluruh Indonesia secara virtual.

Sebagai langkah pembuka FLAVS Festival menyelenggarakan beragam kompetisi virtual, seperti DJ Battle, Graffiti, B-boy/B-girl Battle, Open Style Battle, dan Freestyle Rap Session yang dapat diikuti oleh seluruh musisi dari seluruh nusantara melalui kanal Instagram yang sudah dimulai sejak 14 Agustus sampai dengan bulan September mendatang.

Baca juga: Akselerasi digital dorong kolaborasi dan inovasi di industri musik

Baca juga: Paris uji coba konser di dalam ruangan dengan masker dan tes COVID-19


Nantinya peserta pemenang berhak untuk tampil di acara puncak FLAVS Festival 2021 dan berkesempatan memenangkan hadiah uang tunai.

“FLAVS tidak hanya tentang musik. Ini tentang beragam elemen penting dalam kultur Hip Hop yaitu Rap, DJ, Breaking dance dan Graffiti. Dengan pre-event kompetisi yang dilakukan secara online ini, memungkinkan FLAVS menjaring bibit-bibit baru yang bermunculan dari Sabang sampai Merauke. Harapannya mereka semakin bisa terekspose dan berkembang tidak cuma di daerah asalnya tapi juga secara nasional dengan membawa keunikan cerita dan karakter masing-masing,” kata Program Director FLAVS Festival Yacko.

Kehadiran FLAVS sebagai festival berpengaruh di Indonesia dapat diibaratkan seperti siklus makhluk hidup. Lahir di tahun 2020 untuk bertumbuh, dan kali ini di tahun 2021 adalah waktunya berkembang dan meregenerasi bakat-bakat baru baru punggawa hip hop, soul, serta R&B di Tanah Air.

Sejalan dengan langkah FLAVS melalui rangkaian program FLAVS Nu Icon yang telah rampung terlaksana pada Juni 2021 lalu dengan membawa talenta baru yaitu Negatif1 (Manado), Rizy & Windy (Aceh), Fandawwaw & Fandowwow (Jogja), serta VGT Remco (Papua).

Pada September mendatang, FLAVS Festival akan juga akan memberikan sebuah pertunjukan pemanasan bertajuk “GEMAH RIPAH LOH SYMPHONY”, adalah pertunjukan musik kontemporer yang menampilkan musisi-musisi hip hop Jogjakarta dengan pengiring berkonsepkan musik orkestra oleh para punggawa kolektif hip hop HELL HOUSE JOGJA.

Nantinya acara ini dapat disaksikan secara gratis melalui situs www.visinetshow.com

Sementara untuk gelaran malam puncak FLAVS Festival di tanggal 30-31 Oktober 2021 disiapkan menghadirkan puluhan musisi hip hop, soul, r&b terbaik dan terkurasi dari berbagai daerah dan komunitas di Indonesia yang akan diumumkan secara spesial menjelang acara puncak itu.

“Dengan hadirnya konsep virtual, tidak ada lagi batasan tempat dan waktu untuk menikmati FLAVS Festival 2021. Semua dapat menyaksikan FLAVS meski berada di ujung dunia sekalipun,” tutup Technical Director FLAVS Festival Tri Sasongko S.

Terkait harga FLAVS FESTIVAL 2021 untuk satu hari atau daily pass dibanderol dengan harga Rp149.000 dan untuk keseluruhan acara atau untuk dua hari termasuk dengan merchandise dibanderol dengan harga Rp499.000.

Baca juga: Pegiat dorong pemerintah siapkan skema konser musik pascapandemi

Baca juga: Jay Subiakto dorong konser berkonsep "outdoor"

Baca juga: New Orleans Jazz Festival 2021 batal digelar


Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021