Mataram (ANTARA) - Menjelang HUT Republik Indonesia ke-76 pada 17 Agustus 2021, rakyat Indonesia mendapatkan kado istimewa. Kado diselesaikannya lintasan utama "main track" Jalan Kawasan Khusus (JKK) yang menjadi lintasan sirkuit internasional Mandalika sepanjang 4,31 kilometer di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.

Kita patut berbangga, Indonesia punya sirkuit internasional di saat pandemi COVID-19 masih mencengkeram negara kita. Sirkuit yang keren dibandingkan negara lain. Pasalnya apa? lintasan ini berada sejajar dengan garis pantai. Pemandangan yang indah, hingga akan memanjakan pebalap maupun penonton.

Penyelesaian pengaspalan tersebut ditandai dengan seremoni yang digelar di area tikungan 2 dan 3 Mandalika International Street Circuit pada 15 Agustus 2021.

Seremoni itu dihadiri Gubernur NTB Zulkieflimansyah dan jajaran forkopimda NTB, Asisten Deputi Parekraf Kemenkomarves Sartin Hia, Direktur Utama ITDC Abdulbar M Mansoer beserta jajaran Direksi ITDC, Direktur Operasi Infrastruktur PT PP, Yul Ari Pramuraharjo, Bupati Lombok Tengah Lalu Pathul Bahri dan Direktur Konstruksi dan Pengembangan MGPA, Dwianto Eko Winaryo di The Mandalika.

Gubernur NTB Zulkieflimansyah mengaku dua tahun lalu semua tidak percaya sirkuit Mandalika bisa selesai dan ternyata hari ini, sirkuit ini bisa selesai. Hari ini ITDC dan PT PP, BUMN yang luar biasa, telah memberikan hadiah kemerdekaan yang luar biasa bagi Bangsa Indonesia.

"Kita bisa membuktikan kepada audien Indonesia dan dunia bahwa dari tempat yang tidak ada sebelumnya, kita mampu membangun sirkuit dengan kualitas yang tidak kalah dari sirkuit lain di dunia," ujarnya.

Oleh karena itu, Gubernur meminta jajaran Pemprov NTB, Pemkab Lombok Tengah dan semua pihak untuk membantu ITDC.

Mari kita bergandengan tangan untuk menyiapkan event motor internasional FIM Superbike World Championship (WSBK) sehingga event ini bisa terlaksana. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada ITDC yang telah bekerja keras mewujudkan semua ini. Semoga dua bulan lagi, kita kembali berdiri di sini untuk membuka balapan WSBK, ucap Bang Zul sapaan akrab Gubernur NTB.

Sementara itu, Direktur Utama PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) Abdulbar M Mansoer mengatakan dengan penyelesaian pengaspalan menjadi hari bersejarah bagi ITDC dan bangsa Indonesia.

"Alhamdulillah, kami telah menyelesaikan pengerjaan pengaspalan main track Mandalika International Street Circuit. Penyelesaian Sirkuit Mandalika dengan 17 tikungan merupakan kado atau persembahan kami untuk Indonesia dalam menyambut HUT RI-Ke 76 yang diperingati pada 17 Agustus. Penyelesaian pengaspalan ini juga menunjukkan hasil dari kerja keras dan kerjasama kita semua dalam mewujudkan mimpi kita untuk menghadirkan sirkuit kelas dunia," ujarnya.

Dikatakan, pekerjaan penghamparan aspal pada main track menggunakan 3 unit alat finisher dengan teknologi satelit yang menjamin kualitas permukaan dan kemiringan sesuai desain, serta diawasi langsung oleh tenaga profesional.

Hal ini menjadikan Mandalika International Street Circuit sebagai salah satu sirkuit yang bisa menawarkan kecepatan 330 kilometer per jam dengan tetap memiliki tingkat keamanan yang tinggi bagi pebalap.

Di luar pengaspalan, lanjut Abdulbar, saat ini telah selesai dilaksanakan pemasangan concrete barrier dan pembangunan tunnel yang berfungsi sebagai akses penonton ke dalam area sirkuit, service area, hotel serta fasilitas lain di dalam area trek.

Secara keseluruhan, pekerjaan konstruksi pembangunan Mandalika International Street Circuit sudah sekitar 92 persen. Fasilitas pendukung lainnya seperti race control dan pondasi pit building juga tengah dikerjakan.

"Saat ini juga tengah disiapkan medical center dilengkapi helipad di dalam sirkuit, dimana operasional dan penyediaan peralatan kesehatan untuk fasilitas medis ini disupport oleh Kementerian Kesehatan. Secara keseluruhan, pembangunan JKK telah mendekati 92 persen," terangnya.

Abdulbar menambahkan, dukungan kementerian lain dalam mendukung Mandalika International Street Circuit adalah pembangunan jalan Bypass Bandara Internasional Lombok-The Mandalika yang dilakukan oleh Kementerian PUPR. Jalan Bypass ini akan menunjang alur logistik dari BIL ke Mandalika International Street Circuit saat berlangsung event balap motor.

Sementara itu, dalam rangkaian kegiatan homologasi, telah dilakukan virtual assessment pada Kamis (12/8) yang diikuti oleh perwakilan dari Dorna Sport, Ikatan Motor Indonesia (IMI) dan anak usaha ITDC, MGPA. Virtual assessment membahas homologasi Mandalika International Street Circuit merupakan virtual assessment pertama di dunia terhadap trek sirkuit yang dilakukan dengan cara yang sangat profesional.

"Kami sangat bersyukur dalam kegiatan assessment tersebut, Dorna Sport menyampaikan tanggapan dan
kepercayaan yang positif atas progres pembangunan Mandalika International Street Circuit. Sehingga kami optimistis kami bisa menuntaskan penantian panjang selama 26 tahun, agar Indonesia kembali menjadi tuan rumah balap motor berkelas internasional," ucap Abdulbar.

Oleh karena itu, ITDC kata Abdulbar, sekarang fokus untuk meningkatkan fasilitas pendukung untuk menyambut pelaksanaan event balap motor internasional FIM Superbike World Championship (WSBK) pada 12-14 November 2021.
Seorang pekerja berada di tikungan ke 2 lintasan Mandalika International Street Circuit di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Pujut, Praya, Lombok Tengah, NTB, Minggu (15/8/2021). ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi/foc. (ANTARA FOTO/AHMAD SUBAIDI)

Pembangunan hotel

Dalam rangka menambah pasokan kamar di dalam kawasan, ITDC fokus mempercepat pembangunan Pullman Hotel The Mandalika. Saat ini, progres pekerjaan Pullman Hotel secara keseluruhan mencapai 78,77. Hotel ini ditargetkan akan mulai serah terima untuk dapat dioperasikan pada November 2021.

Guna meningkatkan konektivitas dalam kawasan, saat ini ITDC telah memulai tahap konstruksi Paket I dan II Mandalika Urban Tourism and Infrastructure Project (MUTIP) untuk membangun infrastruktur dasar di zona barat, tengah, dan timur dari kawasan The Mandalika.

Item pekerjaan MUTIP Paket I yang mulai dikerjakan adalah pembangunan sejumlah ruas jalan dengan total panjang 4,35 km serta lot parkir kendaraan seluas 104,72 are. Ruas jalan dan lot parkir yang tengah dibangun ini secara langsung akan mendukung JKK Mandalika.

Sementara itu item pekerjaan MUTIP paket II yang tengah dikerjakan berupa sejumlah ruasjalan dengan total panjang 2,99 km yang akan menjadi penghubung wilayah komersial di zona timur The Mandalika.

Program MUTIP yang terdiri dari Paket I dan II memiliki total nilai investasi sebesar Rp1,7 triliun, dibiayai sepenuhnya oleh Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) dan merupakan pembiayaan pertama secara standalone/mandiri yang dilakukan AIIB di Indonesia dan secara global juga merupakan pembiayaan pertama AIIB bagi kegiatan pembangunan infrastruktur pariwisata.

Untuk menjaga pasokan listrik, ITDC telah bekerja sama dengan PLN untuk memberikan support tenaga listrik KEK Pariwisata The Mandalika. Daya supply listrik yang akan dipasok oleh PLN sebanyak 5,19 MVA dengan skema Zero Down Time, yakni sistem suplai listrik berlapis, sehingga listrik di kawasan tidak mengalami gangguan, walaupun hanya sesaat.

Saat ini terdapat dua buah gardu induk yang siap memasok listrik di kawasan The Mandalika, yaitu Gardu Induk di Kuta dan Gardu Induk di Sengkol.

Selain itu, ITDC dan AirNav juga telah melakukan kerjasama berupa pembukaan jalur tol udara untuk helikopter dari dan menuju kawasan The Mandalika ke berbagai lokasi di Pulau Lombok.

Jalur udara helikopter ini diharapkan akan menjadi akses yang mempermudah berbagai kebutuhan persiapan maupun penyelenggaraan event WSBK dan MotoGP, sehingga event dapat berjalan lancar dan sukses. Salah satunya adalah mempercepat akses bagi tim medis demi keselamatan dan kecepatan penanganan riders jika terjadi kecelakaan saat event balap berlangsung.

"Dalam kesempatan ini, saya juga menegaskan bahwa Mandalika International Street Circuit telah siap menggelar event balap motor berkelas internasional dan event olahraga lainnya di masa datang. Kami berharap dukungan pemerintah pusat dan daerah agar event balap motor WSBK yang akan berlangsung dapat terlaksana sehingga mampu mendukung pemulihan perekonomian NTB sekaligus mendukung Indonesia semakin maju,” katanya.


Pasar MotoGP

Indonesia tak ayal lagi salah satu pasar terbesar bagi MotoGP dengan basis fan yang sangat besar serta jutaan dolar yang digelontorkan sejumlah brand Tanah Air ke tim-tim yang berkompetisi di berbagai kelas kejuaraan dunia itu.

Akan tetapi, bisa dibilang negara kepulauan terbesar di Asia Tenggara itu bukan negara yang memiliki heritage atau tradisi kuat di dunia motorsport.

Meski demikian, tidak ada kata terlambat untuk memulai hal itu melihat keberhasilan negara-negara tetangga seperti Malaysia dan Thailand yang telah menuai kesuksesan menjadi bagian rutin kalender MotoGP.

"Indonesia kalau saya bilang mendingan jadi negara penyelenggara dulu tapi rutin, jangan setahun-dua tahun hilang, seperti di Sentul dulu kan cuma tahun 96-97 sudah hilang," kata pengamat otomotif Arief Kurniawan.

"Kalau mau dianggap sebagai negara penyelenggara motorsports dengan tradisi yang kuat, event-nya juga harus digelar rutin.

"Kalau Mandalika ini nanti jadi, Masyaallah deh itu (Sirkuit Sepang dan Chang) 'lewat' semua. Karena sirkuit ini dan lokasinya bagus banget, indah banget."

Apabila semua fasilitas sirkuit telah lengkap dan memenuhi standard FIM, maka Arief yakin Sirkuit Mandalika bisa menjadi primadona baru olahraga dunia balap.

"Kalau bahasa jualannya itu Mandalika memiliki unique selling point, tempatnya di kawasan ekonomi khusus, pantainya juga indah. Memang saat ini aksesnya susah, tapi itu dalam empat-lima tahun ke depan aksesnya akan mudah, butuh proses lah," kata dia.

Belum lagi kekuatan branding yang sangat besar dari gelaran balap MotoGP itu sendiri yang bakal mengangkat pamor Indonesia di mata dunia sehingga menambah kepercayaan diri pabrikan maupun perusahaan internasional untuk menjalin kemitraan.

"Artinya ketika digelar, Indonesia sudah menjadi bagian dari pemain global bahwa negara ini aman, maju, negara yang ramah karena orang tidak perlu khawatir datang ke Indonesia karena bisa menggelar (balapan) dengan sukses," Arief menambahkan.

Akan tetapi, mencapai euforia itu semua membutuhkan jalan yang panjang.

"Sekali lagi kita harus realistis. Realitasnya kita masih jauh panggang dari api," kata Arief.

"Tapi saya yakin teman-teman di MGPA dan ITDC itu semangat dan yakin. Dan ini juga didukung oleh presiden kan dan memang Insyaallah MotoGP Mandalika ini harus jadi, entah kapan, kalau bisa 2022 alhamdulillah.

"Kalau belum juga menurut saya jangan patah semangat karena saya yakin ini sewaktu-waktu bisa jadi 'wow'. Efek wow-nya akan gede ini di Mandalika," ujarnya.
Baca juga: MotoGP Mandalika, dari kearifan lokal sampai asah potensi berbahasa
Baca juga: Sirkuit MotoGP Mandalika majukan keberadaan budaya lokal

Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2021