Liwa, Lampung Barat (ANTARA News) - Kabupaten Lampung Barat, Provinsi Lampung tengah meningkatkan kualitas mutu serabut kelapa agar bisa dijual dengan harga lebih tinggi melalui pengolahan yang tepat guna.

"Peningkatan mutu serabut kelapa, tentunya akan dapat memberikan dampak besar terhadap penjualan produk tersebut, sehingga permintaan serabut semakin bertambah," kata Kepala Dinas Koperasi Perindustrian Perdagangan dan Pasar, Kabupaten Lampung Barat, Zukri Amin di Liwa, Rabu.

Dia menjelaskan, mutu serabut kelapa yang di hasilkan Lampung Barat dapat bersaing di pasaran.

"Dengan penerapan pengolahan tepat guna, serabut kelapa tersebut mampu menembus pasar luar negeri, dan sistem pengolahan ini terus di pertahankan, sehingga setiap tahunnya, permintaan serabut kelapa dapat meningkat," kata dia.

Menurut dia, pengolahan serabut kelapa di Lampung Barat berkembang pesat, dan mampu menyerap tenaga kerja lokal.

Kemudian lanjut dia, potensi komoditas kelapa berlimpah, sehingga pengelola tidak kesulitan mencari bahan baku.

"Potensi kelapa di Kabupaten Lampung Barat sangat besar, dan tempat pengolahan kelapa tersebut, mampu memafaatkan komoditas tersebut menjadi produk pasar," katanya.

Potensi perkebunan kelapa di Kabupaten Lampung Barat melimpah, membuat pemerintah setempat membangun pusat pengelolaan kelapa di Pekon Marang, Kecamatan Pesisir Selatan Lampung Barat.

Peningkatan mutu produk serabut kelapa (Coco Fiber) mampu memberikan dampak besar terhadap penjualan.

Serabut kelapa yang di hasilkan dari Lampung Barat, di pasok di Negara Cina, negara tersebut menilai bahwa mutu dan kualitas serabut kelapa Lampung Barat memiliki kualitas baik.

Pengelolaan potensi kelapa, yang salah satunya yakni serabut kelapa (Coco Fibre), cukup menguntungkan, pasalnya bahan metah serabut kelapa cukup murah, selain itu berlimpah, sehingga pengelolaan serabut kepala higga saat ini tergolong maju pesat.

Hingga saat ini potensi kelapa di Kabupaten Lampung Barat mencapai 6.326 dengan total produksi mencapai 31.059.600 butir per tahun atau 86.277 butir per hari.

Petani kelapa biasa menjual serabut kelapa metah pada pabrik mencapai 8000 hingga 10000 buah, dengan harga mencapai Rp40 perbuah.

Pabrik pengolahan serabut kelapa memiliki mesin pengolahan DC sebanyak tiga buah, tetapi yang baru dioperasikan hanya dua buah, yang mampu menghasilakan serabut kelapa hingga tiga ton per hari.

Pasokan serabut kelapa di Negara China setiap bulanya mencapai 150 ton lebih, dengan harga serabut kelapa (Coco Fibre) jadi mencapai Rp2.500 per kilonya.

Serabut kelapa dipergunakan oleh negara China sebagai bahan campuran pembuatan Matras dan tempat tidur dan beberapa produk lainnya.

"Dengan produk kelapa yang di hasilkan ini, nantinya dapat membantu perekonomian masyarakat, selain itu berharap pula pada pemerintah pusat agar membantu Lampung Barat dalam mengembangkan potensi kelapa, sehingga dampak pengembangan ini dapat meningkatkan taraf hidup masyarkat," katanya. (ANT-049/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010