Oleh sebab itu, Huawei menyediakan teknologi melalui Huawei Mobile Services untuk membantu para pengembang di Indonesia dalam meningkatkan efisiensi biaya dan waktu pengembangan..
Jakarta (ANTARA) - Huawei Indonesia berpartisipasi dalam “Festival Bangga Game Buatan Indonesia” yang diselenggarakan Kementrian Perindustrian yang dibagi dalam dua acara utama yaitu Webinar Bangga Game Buatan Indonesia dan Indonesia Gameday BizMatch.

Developer Support Manager Huawei Indonesia Steven Pongidin dalam siaran pers, Senin, mengatakan, “Saat ini tren game di Indonesia sangat tinggi di platform mobile. Pengembang game perlu memanfaatkan tren ini sebagai momentum untuk tetap mampu mendapatkan bagian dalam pangsa pasar yang besar di tengah kompetisi yang ketat dengan game-game yang hadir dari luar Indonesia."

"Oleh sebab itu, Huawei menyediakan teknologi melalui Huawei Mobile Services untuk membantu para pengembang di Indonesia dalam meningkatkan efisiensi biaya dan waktu pengembangan, sehingga pengembang game bisa lebih cepat dalam mempersiapkan produknya untuk masuk ke pasar," kata dia.

Baca juga: Huawei investasi 100 juta dolar AS bagi ekosistem startup Asia Pasifik

Kementerian Perindustrian terus mendorong pengembangan industri game dalam negeri agar makin berdaya saing di kancah global. Langkah strategis itu perlu dibangun ekosistem industri yang baik melalui penguatan rantai nilai (value chain) dan pengoptimalan potensi yang ada di tanah air.

Berdasarkan data yang dihimpun oleh Newzoo pada 2016-2019, revenue industri game di Indonesia terus mengalami peningkatan yang signifikan.

Pada tahun 2019, Indonesia memperoleh pendapatan sebesar 1.084 miliar dolar AS dari industri gaming dan eSports. Dengan capaian tersebut, saat ini Indonesia merupakan pasar industri game terbesar di Asia Tenggara dan menduduki peringkat ke-17 dunia. Tercatat pula terdapat 52 juta penduduk Indonesia yang merupakan gamer.

Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, Taufiek Bawazier dalam sambutannya pada pembukaan webinar Bangga Game Buatan Indonesia mengatakan, “Perhatian pada rantai nilai industri akan menghasilkan sebuah ekosistem yang terintegrasi dan menyeluruh."

Baca juga: Huawei perkuat komitmen dukung "Satu Data Indonesia"

"Dalam membangun ekosistem industri konten yang baik, dibutuhkan kolaborasi dan interaksi antar-sektor. Industri berbasis Intellectual Property (IP) dapat saling berkolaborasi dalam pengembangan produk dan IP dengan dukungan investasi, baik dari pihak pemerintah maupun swasta," kata Taufiek.

Menurut Taufiek, dengan potensi pasar yang begitu besar di Indonesia, pihaknya mendorong para pengembang game dalam negeri untuk mengoptimalkan peluang yang ada saat ini.

“Sebab, di tahun 2020, pasar game Indonesia baru dikuasai oleh industri lokal senilai 0.4 persen. Artinya, peluang berusaha bagi para pengembang game dalam negeri masih tinggi,” tegasnya.

Taufiek menambahkan, perkembangan jaringan seluler 5G diyakini dapat berpengaruh besar pada industri berbasis teknologi, salah satunya adalah industri game.

“Teknologi jaringan 5G yang memiliki kombinasi antara konektivitas berkecepatan tinggi, latensi yang rendah, dan cakupan yang luas, akan memicu banyak perubahan dalam tren industri game,” tuturnya.

Sebagai langkah dalam membangun ekosistem industri game di tanah air, Kemenperin menginisiasi pembangunan Bali Creative Industry Centre (BCIC) sebagai pusat promosi, inkubasi, serta pelatihan SDM industri animasi dan game.

BCIC yang dibangun sejak tahun 2014 ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh industri game lokal sehingga dapat terlahir ide-ide inovatif, kreator-kreator baru dan tercipta produk-produk berkualitas yang mampu bersaing dengan produk global.

Baca juga: Cyber Intelligence Forum hadirkan 32 pembicara pemerintah dan swasta

Baca juga: Huawei pasok peralatan medis, dukung pemerintah lawan pandemi

Baca juga: Huawei berikan pelatihan untuk SMK, dukung siapkan SDM digital

Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2021