Lebak (ANTARA) -
Pemerintah Kabupaten Lebak, Banten optimistis kerajinan masyarakat Badui mampu menembus pasar dunia melalui pemasaran berbasis teknologi digital internet.

"Saat ini kerajinan Badui sudah mulai memanfaatkan teknologi dalam memasarkan produk. Selain itu, ketika Presiden Joko Widodo menggunakan busana masyarakat Badui saat pidato pada Sidang Tahunan bersama MPR/DPR dan DPD di Gedung MPR/DPR, ini juga memberi sinyal bahwa kerajinan Badui akan lebih terkenal lagi," kata Kepala Bidang Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Lebak Yudawati di Lebak, Senin.
 
Menurutnya, penggunaan pakaian busana Badui itu merupakan promosi dan akan membangkitkan kembali pelaku UMKM masyarakat Badui di tengah pandemi.
 
Sebab, tidak tertutup kemungkinan pelaku UMKM Badui kebanjiran pesanan dan berdampak terhadap peningkatan pendapatan.
 
Menurut dia, pemerintah daerah juga memberikan pembinaan dengan meningkatkan diversifikasi produk kain tenun Badui melalui pelatihan dan bantuan.
 
Saat ini, jumlah pelaku UMKM Badui sebanyak 2.000 unit usaha, bahkan mereka memasarkan tenun dan batik Badui dengan membuka gerai di kawasan pemukiman adat.
 
"Kami yakin produk UMKM Badui bisa mendunia melalui pemasaran online di internet itu sehingga dapat menopang ekonomi mereka," katanya.
 
Selama ini perajin tenun dan batik Badui dapat menumbuhkan ekonomi masyarakat juga menyerap lapangan pekerjaan.
 
Pemerintah daerah terus meningkatkan kualitas kain dan batik Badui baik motif maupun warna.
 
Sebab, batik Badui didominasi warna biru dan hitam dan perlu dilakukan perubahan motif.
 
Namun, keaslian warna asli Badui tetap dipertahankan, tetapi perlu dikolaborasikan dengan batik lain di Tanah Air.
 
"Saya yakin jika warna batik Baduy dikolaborasikan dengan batik lain dipastikan bisa memiliki nilai jual tinggi," katanya menjelaskan.
 
Sementara itu, Amir (45) seorang pelaku UMKM mengatakan dirinya tentu merasa bangga pakaian busana Badui dipakai oleh orang nomor satu di Indonesia.
 
Pemakaian busana adat Badui dipastikan akan berdampak terhadap pendapatan ekonomi pelaku UMKM Badui.
 
Saat ini, banyak pesanan pakaian pangsit seperti yang dipakai Presiden Jokowi.
 
Bahkan, di antaranya pesanan dari Malaysia da Korea Selatan melalui digitalisasi secara online.
 
Produk kerajinan Badui antara lain kain tenun tradisional, pakaian pangsit atau kampret, batik Badui dan selendang.
 
Selain itu juga aneka cenderamata yang menggunakan bahan baku batok kelapa, ikat tali teuerep, golok, lomar, minuman jahe dan tas koja.
 
Produk kerajinan Badui dijual mulai Rp30 ribu hingga Rp1, 5 juta dan tergantung kualitas.
 
"Kami juga terbantu pemasaran secara online hingga mendapat pesanan dari mancanegara, " katanya menjelaskan.

Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2021