Standardisasi menjadi penting agar UMKM siap bertarung di pasar global maupun dalam negeri
Jakarta (ANTARA) - Staf Khusus Menteri Bidang Pemberdayaan Ekonomi Kreatif Kementerian Koperasi dan UKM, Fiki Satari, menyatakan standardisasi adalah penting bagi berbagai UMKM dalam rangka meningkatkan daya saing globalnya.

"Standardisasi menjadi penting agar UMKM siap bertarung di pasar global maupun dalam negeri," kata Fiki Satari dalam rilis di Jakarta, Senin.

Menurut dia, langkah dalam melakukan standardisasi merupakan bentuk keberpihakan pemerintah untuk peningkatan daya saing UMKM baik di tingkat nasional maupun global.

Fiki juga mengemukakan bahwa pihaknya mengapresiasi langkah kerja sama antar pihak seperti melalui program ini untuk mengedepankan UMKM Indonesia.

Kepala Badan Standardisasi Nasional (BSN), Kukuh S. Achmad, menyampaikan bahwa sesuai UU Nomor 20/2014 tentang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian, BSN melakukan kerja sama dengan kementerian dan lembaga dan/atau pemerintah daerah serta pihak terkait lainnya untuk melakukan pembinaan serta memfasilitasi sertifikasi SNI kepada UMKM sehingga UMKM semakin berdaya saing hingga dapat mencapai kancah internasional.


Baca juga: BSN perlu gencarkan jemput bola standardisasi produk ke UMKM


Sebagaimana diwartakan, salah satu kegiatan untuk meningkatkan UMKM dilaksanakan oleh Yayasan Inovasi Teknologi Indonesia (INOTEK) bersama dengan PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna) dengan menggelar seminar nasional bertajuk UMKM Bangkit Melalui Penerapan SNI sebagai kegiatan pembuka menuju rangkaian "Festival UMKM #Bangkit Wirausaha" yang akan diselenggarakan pada tanggal 18-22 Agustus 2021.

Seminar nasional ini bertujuan menggelorakan semangat UMKM dalam meningkatkan mutu produknya agar meningkatkan daya saing dan menambah wawasan terkait penerapan dan sertifikasi Standar Nasional Indonesia (SNI). Selain meningkatkan mutu, SNI juga menciptakan kepercayaan masyarakat luas sebagai konsumen untuk menjamin kesehatan, keselamatan, serta keamanan produk bagi penggunanya.

Kepala Urusan Eksternal PT HM Sampoerna Tbk., Ishak Danuningrat, menyampaikan komitmen Sampoerna dalam mendukung pertumbuhan UMKM khususnya untuk dapat tetap bertahan dan bertumbuh di masa pandemi.


Baca juga: Kementrian Koperasi UKM: Standarisasi produk perlu berkolaborasi

Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) menargetkan 60 juta UMKM terhubung dengan platform keuangan digital dalam tiga tahun melalui Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) dan digital banking.

"Targetnya tahun ini 12 juta UMKM bisa tersambung dan tahun depan akan kami terus tingkatkan tahun depan dan tahun-tahun selanjutnya," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam diskusi virtual, Jumat (16/8).

Saat ini, ia mengatakan sebanyak delapan juta UMKM berhasil tersambung dengan platform digital.Perry pun berkomitmen akan terus mengembangkan UMKM berkoordinasi dengan pemerintah dan institusi lain. Di sisi lain, bank sentral juga turut mendukung elektronifikasi bantuan sosial (bansos), moda transportasi, hingga operasi keuangan pemerintah daerah (pemda) saat ini.


Baca juga: Teten sebut penerapan SNI tingkatkan daya saing produk UMKM

Baca juga: Teten akan perkuat daya saing UMKM di destinasi wisata super prioritas

Baca juga: Kemenlu: standarisasi produk UMKM harus diutamakan

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2021