Kaduna (ANTARA) - Orang-orang bersenjata menculik 15 mahasiswa dan empat anggota staf dari sebuah perguruan tinggi pertanian di Negara Bagian Zamfara, Nigeria barat laut, kata polisi pada Senin.
 
Peristiwa itu merupakan insiden terbaru dalam serentetan penculikan massal di negara terpadat di Afrika itu.

Selama serangan pada Minggu (15/8) malam, orang-orang bersenjata itu terlibat baku tembak dengan tim keamanan yang melindungi kampus hingga mengakibatkan kematian satu petugas polisi dan dua penjaga, menurut Mohammed Shehu, juru bicara polisi Negara Bagian Zamfara.

Dia mengatakan petugas sedang menyisir daerah sekitar Bakura, kota tempat kampus itu berada, untuk mencari para korban, dan tiga anggota staf telah ditemukan dan diselamatkan.

Penculikan untuk tebusan, terutama di sekolah dan perguruan tinggi, telah meningkat di Nigeria barat laut selama delapan bulan terakhir.

Kejahatan itu sebagian didorong oleh kenaikan tajam dalam tingkat kemiskinan terkait dengan guncangan ekonomi yang disebabkan oleh pandemi COVID-19 pada 2020.

Sejak Desember, sudah lebih dari 1.000 anak dan siswa diculik dari tempat mereka menempuh pendidikan. Beberapa telah dibebaskan setelah pembayaran tebusan tetapi banyak yang masih hilang.

Penculikan adalah salah satu aspek perkembangan yang lebih luas terkait meningkatnya ketidakamanan di seluruh Nigeria.

Perampokan bersenjata dan konflik antarkomunitas juga berkontribusi terhadap jumlah besar korban jiwa. 
 

Sumber: Reuters

Baca juga: Siswi Nigeria dibebaskan setelah diculik tujuh tahun

Baca juga: 125 Murid di Nigeria masih hilang pascapenculikan


 

Stasiun TV terbakar dalam aksi kekerasan Nigeria

Penerjemah: Mulyo Sunyoto
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2021