Menggabungkan seni analog dan digital menjadi QR Art lebih artistik
Surabaya (ANTARA) - Seniman yang juga musisi gitar Doddy Hernanto atau yang akrab dipanggil Mr D mengembangkan kode Quick Response Code (QR Code) dengan penggabungan seni artistik seperti gambar, video, musik, sketsa, serta animasi, dan disebut dengan QR code Art atau QR Art.

"Saya belajar dari pengalaman Masahiro Hara sebagai penemu kode QR (Quick Response) atau respon cepat kali pertama, kemudian saya mengembangkan tak hanya multifungsi. Tapi mewujudkan eksplorasi QR code menjadi lebih artistik. Ada nilai seni di dalamnya," kata Mr D dikonfirmasi di Surabaya, Selasa.

Seniman yang pernah mengembangkan lukisan sketsa bergerak dan sketsa dinamis ini mengatakan, QR Art adalah bentuk evolusi dari kode batang satu dimensi menjadi dua dimensi.

"Saya lakukan terobosan baru juga dengan menggabungkan seni analog dan digital menjadi QR Art lebih artistik," kata Mr D yang pernah populer dengan gitaris satu jari dan memadukan gitar dengan gawai tersebut.

Ia menjelaskan, kebanyakan QR code bentuknya kotak hitam persegi dengan latar belakang warna putih, namun dia kembangkan dengan desain menambahkan karya fotografi, sehingga tampak foto bergerak, dan tambah artistik.

Baca juga: Seniman Mr D sambut Hardiknas dengan pameran lukisan sketsa virtual

Baca juga: Budayawan Jatim tanggapi pemberlakuan PPKM di Surabaya


"Dengan QR Code Art tampak lebih indah, dinamis, bervariasi. Bahkan jika diterapkan dengan memasang foto atau sketsa wajah pribadi, maka QR Art terasa lebih personal," katanya.

"Dengan pengembangan saya ini juga bisa diterapkan untuk berbagai kebutuhan dan tujuan. Misalnya untuk branding personal, branding perusahaan, dan lainnya. Karena tampak unik dan eye cathing. Tidak hanya berbentuk kotak dengan komposisi kode hitam putih," tuturnya.

Ia berharap, pengembangan ini bisa membuat keberadaan QR Kode yang ada tidak monoton dan lebih bervariasi, serta menjadi inspirasi bagi pemuda Indonesia untuk terus melakukan inovasi di bidang teknologi.

"Konten adalah raja, karena konten selalu dicari orang. Karena itu konten adalah bagian yang sangat penting dalam sebuah media. Tak hanya konten sebagai raja, QR Art adalah ratu. Keduanya berkolaborasi. Tak terpisah. Karena konten menjadi koneksi informasi dengan QR visual yang artistik," katanya.

Baca juga: Pemkab Badung apresiasi seniman yang tetap produktif di masa pandemi

Baca juga: 11 perupa pameran bersama di Gianyar saat pandemi COVID-19

Pewarta: A Malik Ibrahim
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021