Ini sudah menjadi standar rusun-rusun yang dibangun oleh DKI
Jakarta (ANTARA) - Kampung Susun Akuarium memiliki sejumlah fasilitas dengan standar seperti rumah susun sederhana milik (Rusunami) yang dibangun Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta Afan Adriansyah Idris  di Jakarta, Selasa, mengatakan, pertama, air bersih warga diperoleh dari pipa sambungan dengan perusahaan air minum (PAM) di sekitar Penjaringan, Jakarta Utara.

"Sementara air kotornya, akan disiapkan instalasi pengolahan air limbah tersendiri. Ini sudah menjadi standar rusun-rusun yang dibangun oleh DKI," ujar Afan.

Kemudian, desain bangunan vertikal memiliki lebih banyak akses ruang terbuka bagi komunitas warga untuk membangun kekeluargaan di lantai dasar.

Terakhir, hunian lebih banyak ditempatkan di lantai atas dan bisa diakses menggunakan tangga.

Baca juga: Pemprov DKI sepakati warga kelola Kampung Susun Akuarium

Oleh karena itu, kata Ketua Koperasi Akuarium Bangkit Mandiri (ABM) Dharma Diani, nantinya penempatan warga akan disesuaikan berdasarkan usia.

Usia Kepala Keluarga yang lebih muda ditempatkan di lantai atas, sementara yang lebih tua ditempatkan di bawah.

Selain itu ada juga satu unit hunian yang memiliki fasilitas bagi penyandang disabilitas.

"Itu semuanya berdasarkan hasil diskusi musyawarah untuk mufakat," kata Diani.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga mengatakan pihaknya juga membangun jembatan agar komunitas warga Kampung Akuarium dengan komunitas warga Kampung Luar Batang, tersambung.

Baca juga: Pemprov DKI targetkan Kampung Susun Akuarium tuntas akhir tahun

"Selama ini koneksi antarmereka harus memutar jalan yang lebih jauh," kata Anies.

Dengan jembatan itu, Anies bermaksud memberi perhatian kepada warga agar tidak terisolir dari lingkungan sekitarnya.

"Jembatan ini adalah salah satu aspirasi masyarakat sini. Jangan sampai Kampung Akuarium ini terisolasi dari perkampungan lain yang ada di kanan dan kirinya," ujar Anies.

Ada galeri
Selain itu, Plt Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) Sarjoko mengatakan terdapat pula satu ruangan berisi galeri sebagai ruang pameran cagar budaya, serta tiga kios usaha untuk warga Kampung Akuarium.

"Kami akan memperhatikan terkait kemampuan ataupun potensi ekonomi yang akan bisa dikembangkan warga di Kampung Akuarium ini," ujar Sarjoko.

Baca juga: 103 warga Kampung Akuarium rayakan kemerdekaan di tempat tinggal baru

Syarat menempati Kampung Susun Akuarium adalah warga terkena dampak penggusuran di zaman pemerintahan Basuki Tjajaja Purnama alias Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Koperasi ABM memiliki semua data aset kerugian warga sehingga bukti bukti yang dimiliki itu yang diserahkan kepada pusat rumah dan agraria untuk dikaji sebagai persyaratan.

"Warga yang pindah ke rusun saat penggusuran, setelah nego dan diskusi, mereka juga bagian dari selter juga rusun. Jadi, kami tunggu proses pembangunan selesai, InsyaAllah mereka akan kembali kemari," kata Diani.

Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2021