Putussibau, Kapuas Hulu (ANTARA) -
Masyarakat Suku Dayak Iban di Desa Batu Lintang, Kecamatan Embaloh Hulu, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat membentangkan bendera merah putih sepanjang 168 meter dengan lebar tiga meter di atas atap (bumbung) Rumah Betang Sungai Utik yang berada di daerah perbatasan Indonesia-Malaysia wilayah setempat dalam rangka upacara menyambut HUT ke-76 Kemerdekaan RI, Selasa (17/8/2021).
 
Saat upacara tujuh belasan melalui pembentangan bendera merah putih tersebut, masyarakat adat Suku Dayak Iban menggunakan pakaian adat setempat sebagai wujud pelestarian adat istiadat dan budaya yang merupakan aset bangsa di batas negeri.
 
"Kami masyarakat adat di perbatasan merasa bangga dengan NKRI, kita patut bersyukur atas kemerdekaan dan harus kita pertahankan seiring perkembangan zaman saat ini," kata Kepala Desa Batu Lintang Raymundus Remang, dihubungi ANTARA di Putussibau ibu kota Kabupaten Kapuas Hulu, Selasa malam.

Baca juga: Warga Sui Utik bersatu menjaga hutan
 
Raymundus menceritakan, untuk sampai di puncak atap Rumah Betang Menua Sungai Utik, bendera merah putih sepanjang 168 meter dengan lebar 3 meter itu di naikan oleh 42 orang.
 
Menurut dia, dengan persiapan hanya beberapa hari masyarakat antusias untuk menyukseskan peringatan hari kemerdekaan RI dengan menerapkan protokol kesehatan.
 
"Inilah wujud kecintaan kami dari ujung negeri untuk NKRI, dengan memakai pakaian adat budaya Suku Dayak Iban kami tunjukan bahwa kami juga bagian dari negara ini. Meskipun kita berbeda-beda namun tetap satu untuk NKRI," ucap Raymundus yang saat itu menjadi inspektur upacara di Rumah Betang Sungai Utik.

Baca juga: Kain tenun Dayak Iban Menua Sadap diminati Malaysia
 
Ia mengajak kepada seluruh masyarakat Indonesia khususnya di Kapuas Hulu untuk terus berjuang mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia.
 
Raymundus mengakui untuk kemerdekaan Indonesia bukanlah sesuatu yang mudah, para pahlawan mengorbankan jiwa raga, sehingga sudah sepantasnya dan menjadi kewajiban bersama sebagai warga negara untuk mempertahankan NKRI.
 
"Ada nilai-nilai luhur yang harus kita tanamkan pada generasi muda di tengah perkembangan zaman saat ini, kecintaan terhadap bangsa dan negara jangan sampai terkikis oleh zaman dan itu kami buktikan dari pelosok dan ujung negeri," tegas Raymundus.

Baca juga: Suku Dayak Iban di batas negeri gelar ritual adat terkait COVID - 19
 
Disebutkan, bendera merah putih yang saat ini telah terbentang di atas atap Rumah Betang merupakan sumbangan dari berbagai pihak baik perorangan maupun dari yayasan dan kerja sama dengan organsiasi Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Kabupaten Kapuas Hulu.
 
"Bendera merah putih itu disumbang oleh kawan-kawan dari Jakarta baik perorangan maupun yayasan serta sejumlah pihak yang berpartisipasi, kami juga bekerja sama dengan AMAN, komunitas adat Suku Daya Iban Batu Lintang ada juga Babinsa dan Babinkamtibmas serta pemuda pemudi di Desa Batu Lintang," jelas Raymundus.

Baca juga: Rumah Betang, simbol persatuan suku Dayak
 
Ia pun berharap kedepannya, kegiatan seperti itu dapat dilaksanakan lebih besar lagi dengan melibatkan pemerintah daerah, provinsi dan pusat.
 
"Kami sangat mendukung program pemerintah, semoga kedepannya kami bisa bersama-sama dengan Pemkab Kapuas Hulu, provinsi dan pusat dalam kegiatan serupa," kata dia.
 
Dia pun mengajak seluruh masyarakat di tanah air untuk selalu setia, bangga dan mempertahankan serta mengisi kemerdekaan RI.
 
"Mari kita jaga dan pertahankan NKRI tanpa memandang perbedaan suku, agama, ras dan golongan. Kami masyarakat pelosok di daerah perbatasan cinta NRKI," kata Raymundus. ***2***

Pewarta: Teofilusianto Timotius
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2021