Bengkulu (ANTARA News) - Jumlah hewan kurban yang akan dipotong pada Idul Adha 1431 Hijriyah meningkat sekitar 10 persen dibandingkan tahun lalu yakni 1.091 ekor sedangkan pada 2009 sebanyak 992 ekor.

"Jumlah hewan kurban setiap tahun biasanya selalu bertambah sekitar 10 persen karena meningkatnya kesadaran warga untuk berkurban," kata Kasubag Tata Usaha Kementerian Agama Kota Bengkulu Abu Bakar, Ahad.

Ia mengatakan, dari jumlah keseluruhan hewan kurban tersebut biasanya sapi paling banyak yang dikurbankan dibandingkan kerbau dan kambing. Hal itu menurutnya karena penilaian warga dari segi harga dan kesukaan.

Mengenai pembagian hewan kurban tersebut kepada masyarakat, ia mengatakan bahwa pihaknya sudah mengundang 150 orang perwakilan pengurus dari 386 masjid agar saat pemotongan daging kurban dapat dibagikan secara merata kepada seluruh warga.

"Kami sudah mengadakan pertemuan dengan para perwakilan dari 150 masjid di Kota Bengkulu agar dapat melaksanakan pemotongan hewan kurban dengan baik tanpa menimbulkan keributan dari warga akibat adanya kecurangan dalam pembagian daging kurban," katanya.

Selain itu pertemuan juga dilakukan untuk menentukan jumlah tempat yang akan digunakan sebagai lokasi shalat Idul Adha nanti, baik di masjid maupun di lapangan.

Ia menerangkan, dalam agama pembagian hewan kurban oleh yang berkurban tersebut mempunyai aturan yakni sebagian diberikan dalam keadaan mentah dan sebagian lagi dalam kondisi sudah matang.

Adapun yang berhak menerima daging hewan kurban yakni seluruh lapisan masyrakat tanpa terkecuali, baik kaya maupun miskin namun lebih diutamakan yang tidak mampu.

"Juga diprioritaskan dalam pembagian daging kurban tidak menghitung berdasarkan per kepala keluarga tetapi per kepala agar dapat dibagikan secara adil," katanya.

Ia mengharapkan agar pelaksanaan penyembelihan hewan kurban berjalan lancar dan daging kurban dapat dibagikan secara merata oleh pengurus masjid tanpa adanya keributan sehingga semua warga dapat menikmatinya.  (ANT-213/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010