Lombok Timur, NTB (ANTARA News) - Ratusan warga dua desa yakni Gereneng dan Montong Tangi, Kecamatan Sakra Timur terlibat bentrok dan saling lempar menggunakan batu, senjata tajam dan benda keras lainnya di wilayah Dusun Lenting Pengoros,Desa Montong Tangi, Minggu malam sekitar pukul 23.30 Wita.

Akibat aksi bentrok tersebut, satu warga Lenting Pengoros, Herni mengalami luka lempar dengan batu di kepalanya, namun tidak sampai dilarikan ke Puskesmas terdekat.

Sementara situasi dilokasi bentrok sudah bisa dikendalikan oleh aparat keamanan dari Polres Lotim dan Satuan Polisi Pamong Praja (Sat.Po.PP) Pemkab Lotim, dengan menyiagakan pasukan di lokasi bentrok.

Guna mengantisipasi berbagai kemungkinan yang terjadi, sedangkan aparat kepolisian akan mempertemukan para tokoh masyarakat yang ada di kedua desa yang bentrok tersebut.

Guna mencari solusi terhadap penyelesaian masalah yang terjadi, sehingga menimbulkan bentrok, agar tidak membias kearah yang lebih besar.

Kepala Dusun Lenting Pengoros, Desa Montong Tangi,Lukman mengatakan kasus terjadinya aksi bentrok dua warga desa tersebut,penyebabnya yakni adanya kesalahpahaman dari warga Dusun Ngelok, Desa Gereneng dengan warga Lenting Pengoros, Desa Montong Tangi, Kecamatan Sakra Timur.

Pada saat sedang menonton kesenian tradisional,karena di wilayah Dusun Lenting Pengoros sedang berlangsung acara malam pernikahan salah seorang warga Lenting Pengoros, dengan dimeriahkan oleh kesenian Tradisional Lombok.

Akan tetapi beberapa orang warga Dusun Ngelok, Desa Gereneng tersebut, akan naik ke panggung tempat berlangsungnya hiburan itu, kemudian dilarang oleh warga Dusun Lenting Pengoros.

Sehingga inilah yang membuat warga Ngelok Desa Gereneng ini tidak terima dengan tindakan yang dilakukan warga Lenting tersebut, membuat Warga Ngelok pulang ke rumahnya dengan memanggil warga lainnya.

"Warga warga Ngelok, Desa Gereneng yang dilarang naik ke atas panggung hiburan pulang panggil temannya,untuk melakukan penyerangan ke warga Lenting Pengoros," tegas Kadus Lenting Pengoros, Desa Montong Tangi.

Ia menjelaskan kemudian tidak berapa lama ratusan warga Ngelok, Desa Gereneng itu, datang ke wilayah Dusun Lenting Pengoros, Desa Montong Tangi untuk membuat perhitungan.

Dengan membawa berbagai senjata tajam, benda keras lainnya, untuk melakukan penyerangan, sehingga melihat ada warga dari Dusun Ngelok,Desa Gereneng tersebut datang membuat warga Dusun Lenting Pengoros.

Bersiaga terus menunggu kedatangan warga Dusun Ngelok tersebut, sehingga begitu sudah mendekat, maka terjadilah aksi saling lempar dengan menggunakan batu di jalan raya, tanpa ada yang bisa melerainya.

Bahkan diantara mereka saling tantang, sambil melakukan pelemparan dengan menggunakan batu bata, sehingga akibatkan dari aksi tersebut salah seorang warga terkena lemparan baru.

Sementara aksi bentrok tersebut selesai terjadi, setelah aparat kepolisian datang ke lokasi bentrok untuk melerai kedua kubu yang bentrok, dengan memukul mundur keduannya.

"Kalau tidak cepat aparat kepolisian datang ke lokasi bentrok, maka sudah terjadi perang tanding diantara kedua warga desa tersebut,menggunakan sajam," ujar Lukman.

Sementara Kepala Kepolisian Resor Lombok Timur,AKBP.Erwin Zadma,S.ik saat di konfirmasi di lokasi bentrok menegaskan pihaknya sudah berhasil memukul mundur kedua warga yang terlibat bentrok.

Sehingga tidak menimbulkan korban jiwa diantara kedua kubu tersebut, namun begitu pihaknya tetap mensiagakan pasukan di lokasi bentrok, untuk pengamanan saja.

Sementara untuk tidak terjadi kasus yang berkepanjangan, pihaknya akan mempertemukan para tokoh yang ada di dua desa yang terlibat bentrok tersebut.

Dengan mencari akar permasalahan dan penyelesaian dari permasalahan yang ada, agar tidak membias kepada permasalahan lainnya, dengan meminta kepada masing-masing warga untuk menahan diri.

"Informasi sementara terjadinya bentrok warga, karena adanya kesalahpahaman dari kedua warga yang bentrok tersebut," tandas Kapolres Lotim,AKBP.Erwin Zadma, S.ik.(ANT/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010