UB terbuka untuk memberikan keringanan bagi mahasiswa kurang mampu
Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Sedikitnya 15.537 mahasiswa baru Universitas Brawijaya (UB), baik jenjang S1 maupun Diploma mengikuti kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) 2021 yang diselenggarakan secara daring.

Wakil Rektor (WR) III UB, Prof Dr Abdul Hakim mengemukakan dari 15.537 mahasiswa baru tersebut, yang hadir 14.655 orang atau sekitar 882 orang absen.

"Absennya mahasiswa baru dalam gelaran PKKMB secara daring ini kemungkinan besar karena terkendala jaringan (sinyal) yang kurang bagus, sehingga tidak bisa bergabung," ujar Abdul Hakim dalam konferensi pers secara virtual usai pembukaan PKKMB di kampus setempat, Rabu.

Sementara itu, Rektor UB, Prof Dr Nuhfil Hanani mengatakan setiap masyarakat berhak mendapatkan akses pendidikan sampai ke jenjang paling tinggi. Ini merupakan makna kemerdekaan dalam pendidikan.

Untuk itu Universitas Brawijaya (UB) berkomitmen memberikan layanan pendidikan terbaik untuk masyarakat dari berbagai kalangan.

“Selama ini UB terbuka untuk memberikan keringanan bagi mahasiswa kurang mampu, baik melalui program KIP Kuliah, beasiswa Ikatan Alumni maupun dari berbagai institusi yang bekerja sama dengan UB. Harapannya mahasiswa tidak putus kuliah dan bisa meraih cita-cita mereka,” katanya.

Baca juga: Universitas Brawijaya terima 6.000 mahasiswa baru jalur SBMPTN

Baca juga: Jalur vokasi Universitas Brawijaya tambah 995 mahasiswa baru


PKKMB 2021 merupakan kali kedua dilaksanakan secara daring. PKKMB daring pertama pada 2020, karena kondisi pandemi COVID-19. PKKMB dilangsungkan selama dua hari (18-19/8) dan dibuka secara resmi bertepatan dengan HUT Kemerdekaan ke-76 RI oleh Rektor UB Prof Dr Nuhfil Hanani, Selasa (17/8).

Dalam kegiatan PKKMB tersebut, mahasiswa baru dibagi dalam 64 klaster, masing-masing klaster diisi maksimum 250 mahasiswa.

Setiap operator yang menangani sebanyak 80 orang dengan rincian 64 orang menggunakan google classroom, dan 16 lainnya menggunakan zoom.

Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim dijadwalkan memberi sambutan secara daring, dilanjutkan dengan kuliah tamu oleh sejumlah narasumber dari Kemendikbudristek, Kemenkominfo, BNPT, dan Badan Narkotika Nasional (BNN).

Selain dimulainya kegiatan PKKMB, UB juga menyelenggarakan peringatan HUT Kemerdekaan ke-76 RI yang diisi dengan pemberian GIRAFFE Award 2021 secara daring. UB GIRAFFE Award adalah penghargaan yang dinilai berdasarkan Indikator Kinerja Utama (IKU) yang telah ditentukan oleh Kemdikbudristek.

Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerja Sama Prof. Dr. Moch. Sasmito Djati menjelaskan terdapat 16 kategori GIRAFFE Award, masing-masing ada tiga pemenang yang ditujukan kepada institusi (fakultas atau program studi) dan individu.

“Tujuannya adalah untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerja UB dalam berbagai aspek, serta membangun persaingan yang sehat antarindividu di universitas karena kinerja yang terukur dengan jelas,” papar Prof Sasmito.

GIRAFFE adalah singkatan dari Governance, Innovation, Reputation, Alumni, Faculty, Fund, and Efficiency.

“Identitas UB dapat dilihat dari rencana strategis yang dibuat, karena rencana strategis merupakan titik awal manajemen organisasi, maka perlu budaya kinerja yang terintegrasi, sistematik, dan terencana, baik dari sisi governance, inovasi, reputasi, peran alumni, kualitas dosen, manajemen keuangan, serta tata kelola yang efisien,” kata Guru Besar Fakultas MIPA ini.

Baca juga: 14 Fakultas UB buka layanan terpadu kekerasan seksual dan perundungan

Baca juga: Universitas Brawijaya kembali kukuhkan dua profesor sekaligus

 

Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021