Jakarta (ANTARA) - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) terus melakukan kaji terap teknologi untuk mendukung peningkatan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) menuju industri nasional mandiri dan berdaya saing di bidang teknologi pertahanan dan keamanan, maritim serta manufaktur.

"Penguasaan teknologi, inovasi dan layanan menjadi kata kunci bagi BPPT dalam mendorong percepatan pembangunan bangsa, peningkatan daya saing dan kemandirian bangsa untuk menghela pertumbuhan ekonomi," kata Kepala BPPT Hammam Riza dalam Business Gathering 2021 Pusat Pelayanan Teknologi (Pusyantek) BPPT di Jakarta, Rabu.

Dalam bidang manufaktur, kegiatan yang sedang dan sudah dilakukan antara lain pengembangan perkeretaapian, pengembangan industri Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), pengembangan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB).

Baca juga: BPPT lakukan rekayasa teknologi untuk inovasi obat

Kemudian, proyek percontohan pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa), alat tes cepat antigen COVID-19 yakni BPro, dan pengembangan sistem peringatan dini tsunami atau InaTEWS serta sistem parkir vertikal.

Di bidang maritim, hasil inovasi antara lain harbour tug dual fuel, wahana angkut ALPO, dan mini LNG carrier, serta InaBuoy dalam upaya mitigasi bencana tsunami.

Sementara di bidang pertahanan dan keamanan, kegiatan yang dilakukan antara lain pengembangan model, kajian industri pertahanan dan keamanan, operasional model, pembuatan prototipe, analisis dan simulasi, desain dan integrasi, serta pengujian prototipe.

Kegiatan rekayasa teknologi pertahanan dan keamanan juga turut berkontribusi dalam penciptaan Pesawat udara nir-awak(PUNA) Alap-alap, PUNA Wulung, Puna Elang Hitam, Water Canon dan Tank Anoa.

Baca juga: BPPT:Tingkatkan teknologi kecerdasan artifisial peringati HUT ke-76 RI

Sementara, Sekretaris Utama BPPT Dadan M Nurjaman yang juga Pembina Teknis Badan Layanan Umum (BLU) Pusyantek mengatakan dalam dua tahun terakhir Pusyantek banyak menangani proyek-proyek strategis terkait peningkatan TKDN, terutama proyek yang berasal dari PT INKA, Pertamina dan PLN, diantaranya pendampingan manufaktur, evaluasi Front End Engineering Design (FEED), evaluasi TKDN pada infrastruktur, evaluasi vendor, dan pendampingan vendor untuk meningkatkan kualitas dan kapasitasnya.

Untuk kinerja komersialisasi teknologi/lisensi dalam lima tahun terakhir, Pusyantek telah membukukan royalti atau bagi hasil sebesar lebih dari Rp12,6 M.

Business Gathering 2021 merupakan media komunikasi sekaligus ajang apresiasi kepada mitra-mitra BPPT atas sinergi dan kolaborasi dalam layanan teknologi, intermediasi teknologi, alih teknologi dan komersialisasi teknologi produk inovasi BPPT.

Baca juga: BPPT: HUT ke-76 RI dimaknai dengan upaya penguasaan teknologi kunci
Baca juga: PT INKA dan BPPT siap produksi kereta cepat
Baca juga: BPPT: Kebangkitan teknologi Indonesia wujudkan kemandirian bangsa

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2021