Jakarta (ANTARA) - Atlet para-tenis meja Indonesia untuk Paralimpiade Tokyo 2020 yakni David Jacobs, Komet Akbar, dan Adyos Astan melakukan serangkaian kegiatan seperti latihan ringan di Kampung Atlet Olimpiade, Tokyo, Rabu.

Selain berlatih untuk menjaga kebugaran, kata Adyos dalam keterangan pers NPC Indonesia, Rabu, serangkaian prosedur seperti pengambilan sampel air liur sebagai langkah pencegahan Covid-19 juga dilakukan.

Tim para-tenis meja Indonesia baru bisa menggunakan fasilitas latihan di Nakano City General Gymnasium pada tanggal 20 Agustus.

Sementara untuk pertandingan akan berlangsung di Tokyo Metropolitan Gymnasium pada 25 Agustus sampai dengan 3 September.

“Hari pertama kami tiba di Athlete Village melakukan jogging. Tadi bangunnya memang agak terlambat karena memang belum ada acara yang khusus," kata Adyos.

Baca juga: Tenis meja kursi roda Indonesia ingin berlaga di Paralimpiade 2020

"Kami ikuti prosedur yang ada, pengambilan sampel air liur, makan, istirahat dan sampai sore ini kita lari lagi. Setelahnya kami makan malam dan kembali istirahat. Jadi belum ada acara yang padat, cuma rileks sambil menjaga kebugaran," Adyos menuturkan.

Atlet paling senior di kontingen Indonesia itu mengaku senang sekaligus campur aduk bisa tampil di Paralimpiade Tokyo. Dia juga mengungkapkan menjalani persiapan dan bertanding di tengah pandemi COVID-19 membuatnya harus lebih ekstra fokus.

“Seluruh persiapan dari awal sampai saat ini puji Tuhan semua berjalan lancar. Perasaan cemas, deg-degan, gembira, pokoknya campur aduk jadi satu," ujarnya.

"Dulu sebelum pendemi fokus kita 100 persen tanding, sekarang disamping fokus bertanding kita harus melewati begitu banyak protokol kesehatan yang ada sehingga perasaan cemas khawatir dan sebagainya ikut berpengaruh."

Baca juga: Pagi ini, atlet dari tiga cabang bertolak ke Paralimpiade Tokyo

Adyos berharap semua kontingen Indonesia tetap sehat dan fit. "Sehingga kita bisa fokus fight dan mendapat hasil yang maksimal, amin,” kata Adyos yang bakal turun pada nomor MS4 single’s (bertanding dengan menggunakan kursi roda) pada 25 Agustus.

Sementara itu, David Jacobs mengaku cukup tegang karena ini event yang sudah lama dinantikan. Meski berharap bisa mempersembahkan medali untuk Indonesia, David mengaku untuk saat ini kesehatan yang utama agar nanti bisa bermain dengan kemampuan terbaik.

“Saya merasa senang meski ada tegang juga. Event yang ditunggu-tunggu akhirnya datang. Persiapan secara teknik dan fisik sudah oke. Namun memang sudah cukup lama tidak bertanding,” ucap David.

“Sebagai atlet pasti saya ingin meraih medali. Tapi buat saya yang penting saat ini sehat dulu. Dan bisa bermain dengan kemampuan terbaik, untuk kemuliaan Tuhan, Bangsa dan Negara, NPC Indonesia, dan juga keluarga serta teman-teman,” ujar David.

David Jacobs di Paralimpiade Tokyo 2020 akan bertanding di dua nomor yaitu tunggal dan ganda putra, berpasangan dengan Komet Akbar.

Tiga tahun lalu ketika Indonesia menjadi tuan rumah Asian Para Games 2018, David berhasil menyumbangkan dua medali emas nomor perorangan putra kelas 10 dan ganda putra TT 10 bersama Komet Akbar.

Baca juga: Atlet paralympic tenis meja Indonesia rebut medali Emas di Jordania
Baca juga: Indonesia juara para tenis meja Finland Open 2019

Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2021