Pontianak (ANTARA News) - Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Maritim mengeluarkan peringatan bagi para nelayan untuk mewaspadai ketinggian gelombang sepanjang bulan November ini.

"Bulan November hampir setiap tahunnya memiliki curah hujan yang lebih tinggi dan tiupan angin yang cukup kencang dari bulan lainnya," kata Petugas BMG Maritim, Erika di Pontianak, Senin.

Dia memperkirakan, kemungkinan gelombang besar dengan ketinggian tiga sampai empat meter akan terjadi di perairan Kalimantan Barat tepatnya di Laut Natuna, Selat Karimata. Gelombang besar itu terjadi dalam kurun 48 jam sejak pekan lalu.

Gelombang besar dengan ketinggian yang sama juga diprakirakan akan terjadi di perairan sekitar Kabupaten Sambas dan membahayakan semua jenis kapal nelayan dan tongkang.

"Berdasarkan prakiraan cuaca, hingga Selasa (16/11) gelombang tinggi berpeluang terjadi dengan ketinggian 0,75 meter hingga tiga meter," tuturnya.

Untuk itu, dia berpesan kepada nelayan kecil dan juga nakhoda kapal tongkang untuk lebih waspada dan berhati-hati dengan kemungkinan terjadinya gelombang tinggi itu.

"Jangan memberanikan diri untuk berlayar hingga ke tengah laut, sebab semakin ke tengah keadaan gelombang bisa semakin tinggi dibandingkan dengan di wilayah pinggir," tuturnya mengingatkan.

Di tempat terpisah, Prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Supadio Pontianak, Sri Ningsih memprakirakan curah hujan tinggi dan dalam waktu cukup lama akan terjadi pada bulan November hingga April 2011 mendatang.

"Perlu diwaspadai khususnya bagi daerah-daerah yang berada pada posisi rawan longsor di Kalbar," ungkap Sri.

Menurutnya, curah hujan di Kalbar pada November ini diprakirakan mencapai 300 mili. Biasanya pada puncak musim hujan tahun-tahun sebelumnya, curah hujan tertinggi hanya sekitar 400 mili.

Sri mengatakan belum bisa memastikan apakah ini merupakan anomali cuaca dan penyebab peningkatan curah hujan ini.

Tapi, menurut dia, hal yang lebih penting adalah meningkatkan kewaspadaan bagi seluruh masyarakat terutama yang tinggal di wilayah rawan longsor. "Curah hujan yang tinggi menjadi pemicu utama longsor," katanya. (ANT-171/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010