Serang (ANTARA News) - Tim Penyusun Al-Quran Mushaf Al-Bantani dari Majelis Ulama Indonesia Provinsi Banten, selesai memperbaiki kesalahan kecil pada halaman 286 dalam kitab tersebut.

"Dari 3.000 eksemplar yang sudah dicetak sebelumnya, 1.000 eksemplar sudah diperbaiki, sedangkan sisanya sudah terlanjur dibagikan kepada masyarakat," kata ketua Tim Penyusun Al-Quran Mushaf Al-Bantani Prof Dr Syibli E Sarjaya di Serang, Selasa.

Namun demikian, tim penyusun akan menerima kembali Al-quran dari masyarakat itu, dan siap melakukan perbaikan.

Ia mengatakan, kesalahan atau kekeliruan dalam Al-Quran tersebut tidak prinsipil karena hanya kesalahan menuliskan nama surat pada satu lembar halaman 286, yang seharusnya tertulis surat Al-Isra namun tertulis surat Al-Kahfi.

"Jika masyarakat merasa terganggu dengan adanya kesalahan tersebut segera mengembalikan ke MUI Banten untuk diperbaiki, namun sebenarnya bisa saja diperbaiki dengan tulisan tangan, karena hanya nama suratnya saja yang salah, lainnya tidak," ujarnya.

Menurut Syibli, sejak ada laporan kesalahan dari masyarakat sekitar 1 November 2010, pihaknya pada tanggal 4 November 2010 langsung melaporkan kesalahan tersebut kepada pihak percekatan di Bogor.

Selanjutnya, sebanyak 1.000 eksemplar yang belum dibagikan kepada warga, diperbaiki oleh tim pentashih dan sekarang sudah selesai, dan siap diberikan kembali pada warga Muslim di Banten.

"Dalam lembaran terakhir Al-quran tersebut, MUI juga sudah menyampaikan maklumat jika menemukan kesalahan atau kekeliruan segra melaporkan ke MUI," katanya.

Kesalahan penulisan pada Al-Quran Mushap Al-Bantani, sempat menuai protes dari berbagai kalanga, yang meminta agar kitab tersebut segera ditarik.

Pemerintah Provinsi Banten telah mencetak 3.000 Al-Quran Mushaf Al-bantani dan mulai dibagikan pada peringatan HUT ke-10 Provinsi Banten, 4 Oktober 2010.(*)

(U.M045/S031/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010