Jakarta (ANTARA) - Lebih dari 1,5 tahun pandemi COVID-19 terjadi dan sejak itu banyak perubahan terjadi dalam berbagai tatanan kehidupan masyarakat dunia.

Untuk mencegah penyebaran virus corona berbagai pelaku kegiatan mengubah sistem dan strategi mereka menjadi pola digital. Kondisi ini tentu memacu proses percepatan digitalisasi tak terkecuali untuk layanan kesehatan.

Baca juga: Aplikasi PeduliLindungi antara kesehatan dan keamanan data

Medix Group, penyedia layanan manajemen medis berbasis global, mengatakan pandemi COVID-19 akan mempercepat penyediaan dan penggunaan layanan kesehatan digital di seluruh negeri, dan menjadikannya lebih mudah diakses oleh masyarakat, terutama bagi yang berada di daerah terpencil.

Seperti halnya banyak negara di dunia, sistem perawatan kesehatan Indonesia telah kewalahan oleh lonjakan jumlah kasus COVID-19.

Hal ini dengan cepat telah memicu kesadaran terhadap manfaat layanan kesehatan digital yang dapat menyelamatkan nyawa, dan konsultasi medis jarak jauh melalui telepon dan video.

Evolusi kemudian menjadi revolusi di antara pengguna, terutama di daerah terpencil. Risiko terbesar dihadapi pasien yang menderita penyakit penyerta dan penyakit yang mengancam jiwa, yang tidak dapat diobati karena pembatasan dan risiko penularan.

Baca juga: BPJS Kesehatan pastikan penggunaan aplikasi P-Care Vaksinasi lancar

Sigal Atzmon, CEO & Presiden Medix beberapa waktu lalu mengatakan, “COVID-19 telah menghancurkan hidup begitu banyak orang di Indonesia, dan membawa sistem perawatan kesehatan negara ini ke dalam periode paling menantang dalam sejarah. Masyarakat yang tinggal di daerah terpencil di pulau-pulau Indonesia yang jumlahnya mencapai 16.000 pulau menghadapi risiko paling besar."

Pada saat yang sama, manfaat solusi kesehatan digital dikatakan Sigal dapat diwujudkan secara merata di kota-kota besar. Dia menambahkan pandemi secara tidak sengaja telah menjadi peringatan yang dapat menyelamatkan banyak nyawa di masa depan

Medix kemudian memberikan solusi untuk membantu mendukung pasien menavigasi perjalanan medis mereka, dan memastikan mereka mendapat informasi yang paling akurat dan nasihat medis terbaik untuk memberi mereka kepercayaan diri untuk membuat keputusan terkait kesehatan yang paling optimal.

Melalui berbagai layanannya, Medix menawarkan solusi cepat kepada pelanggannya untuk hasil medis yang terbukti lebih baik.

Medix menyediakan Layanan Manajemen Kasus Pribadi Global, Layanan Manajemen Pencegahan Penyakit, layanan dukungan terkait COVID-19, Solusi Kesehatan Digital, Strategi Kesehatan, dan Layanan Tata Kelola Medis kepada perusahaan asuransi, perusahaan besar, dan lembaga pemerintah. Layanan jarak jauh digital perusahaan didukung oleh jaringan terakreditasi berkualitas lebih dari 4.000 dokter spesialis, dokter, dan perawat.

Baca juga: K-24 buka layanan dokter dan pembelian obat terapi COVID-19 daring

Selain kepada pelanggan langsung, Medix juga menawarkan layanan ini melalui kemitraannya dengan perusahaan asuransi jiwa, perusahaan finansial, dan perusahaan besar.

“Pandemi ini merevolusi sistem perawatan kesehatan, dengan mendorong kesadaran terhadap manfaat layanan kesehatan digital yang dapat menyelamatkan nyawa,” tambah Sigal.

“Misalnya, konsultasi virtual akan tetap ada dan survei menunjukkan bahwa banyak orang lebih menyukainya, terutama karena hasil yang cepat. Pemerintah juga menyadari bahwa sistem perawatan kesehatan membutuhkan investasi dan reformasi yang mendesak, untuk membangun model yang lebih siap menghadapi krisis di masa depan," ujar dia.

Medix memperkirakan bahwa sebagian besar dari masyarakat dunia akan segera mengakses perawatan medis melalui alat kesehatan digital.

Aplikasi yang dipersonalisasi akan memungkinkan seluruh masyarakat memasukkan data kesehatan pribadi mereka dan mendapatkan informasi yang lebih baik tentang perawatan dan penyakit.

Tenaga kesehatan kemudian akan dapat sepenuhnya memantau data dan berinteraksi dari jarak jauh dengan pasien, memungkinkan dokter memiliki pemahaman yang lebih baik dan lebih terinformasi tentang kebutuhan dan kondisi masing-masing pasien.

Baca juga: 8 BUMN kolaborasi luncurkan platform kesehatan FitAja!

Data yang dikumpulkan juga akan mengarah pada peningkatan skrining, diagnosis, dan perawatan masyarakat secara keseluruhan. Pada saat yang sama, privasi harus dilindungi dan keamanan medis harus terjamin.

“Ada ruang untuk harapan dalam pandemi yang mengerikan ini. Digitalisasi akan menjadi penyeimbang dalam perawatan kesehatan. Ini akan mengurangi jam kerja dokter, mengurangi jumlah pasien yang harus dirawat di rumah sakit, dan memberikan informasi kesehatan penting dan alat diagnostik untuk penduduk kaya maupun miskin, penduduk kota maupun desa terpencil, dengan cara yang aman, lebih terjangkau, dan berkelanjutan,” kata Sigal.

Didirikan pada 2006, Medix Group adalah penyedia solusi manajemen kesehatan dan berkualitas yang terkemuka di dunia. Memiliki kantor di London, Hong Kong, Shanghai, Singapura, Jakarta, Kuala Lumpur, Bangkok, Tel Aviv, dan Melbourne dengan jumlah klien lebih dari enam juta anggota di lebih dari 90 negara.

Medix menawarkan kliennya – umumnya perusahaan asuransi kesehatan dan jiwa global, grup keuangan, perusahaan besar, dan institusi pemerintah – layanan bernilai tambah di dunia layanan kesehatan. Tim medis Medix terdiri dari 300 dokter internal serta tenaga perawat, ahli riset, tim administrasi medis, dan jaringan global lebih dari 4.000 tenaga medis dan 2.000 rumah sakit terkemuka yang terakreditasi.

Medix menyatakan pihaknya terus berupaya untuk memastikan semua orang di seluruh dunia memiliki akses ke perawatan medis terbaik serta menghilangkan prosedur medis yang tidak perlu dan membantu mengontrol inflasi biaya kesehatan.

Percaya bahwa aksesibilitas, kualitas dan perawatan medis yang berkesinambungan adalah salah satu komponen paling penting dalam hak sosial, Medix memiliki perhatian tinggi terhadap hal tersebut dan sangat berdedikasi untuk mewujudkannya secara global.

Baca juga: Erick Thohir: Aplikasi PeduliLindungi bisa memitigasi sebaran COVID-19

Baca juga: BPJS Kesehatan fasilitasi peserta cek risiko penyakit secara digital

Baca juga: Studi: Orang Indonesia manfaatkan teknologi untuk tingkatkan kesehatan

Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021