Ambon (ANTARA News) - Ketua Sinode Gereja Protestan Maluku (GPM), Pendeta, Jhon Ruhulessin, mengatakan prioritas program pembangunan Sinode GPM lima tahun mendatang lebih difokuskan kepada pemberdayaan masyarakat miskin pedesaan.

"Terutama warga Jemaat GPM yang masih hidup dibawa garis kemiskinan," Kata Jhon Ruhulessin, di Ambon, Selasa.

Menurut Ruhulessin, hasil keputusan sidang Sinode ke 36 yang berlangsung di Ambon, 31 Oktober hingga 100 Nevmber 2010, menetapkan beberapa program penting yang harus di tindaklanjuti oleh Sinode GPM antara lain penguatan perekonomian masyarakat.

"Warga jemaat GPM yang bernaung di bawah GPM sebanyak 750 jemaat tersebar di 30 klasis yang ada di Maluku dan Maluku Utara, dari jumlah itu tidak semua bisa menikmati pembangunan,"ujarnya.

Dia mengakui, selain program pemberdayaan, sektor pendidikan dan kesehatan juga menjadi prioritas utama Sinode GPM.

"Kenyataan yang terjadi saat ini, banyak orang miskin di daerah terpencil sulit mendapatkan akses pendidikan dan kesehatan karena keterbatasan sarana dan prasaran penunjang baik sekolah maupun Puskemas dan Pustu," katanya.

Ruhulessin mengatakan, untuk mengimplementasikan hasil sidang Sinode itu, pihaknya akan melakukan kerjasama dengan Pemrov Maluku dan Maluku Utara termasuk Pemkab setempat, sehingga berdampak membaiknya perekonomian masyarakat.

"Tujuanya bukan warga GPM semata tetapi seluruh masyarakat terpencil baik yang ada di Maluku dan Maluku Utara bisa menikmati akses pembangunan seperti layaknya warga di perkotaan," katanya.

Jhon Ruhulessin juga berharap, agar warga Kristen di kedua Provinsi itu dapat membangun hubungan silahtuhrami dengan umat beragama yang lain sehingga tercipta kerukunan hidup yang harmonis di masyarakat. ( ANT-184/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010