Ini sebuah nilai yang sangat besar dan pasarnya masih terbuka
Madiun (ANTARA) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku sangat terkesan melihat ribuan ton komoditas porang hasil panen petani Kabupaten Madiun dan daerah sekitarnya yang diolah menjadi produk lanjutan berupa tepung dan memiliki nilai ekonomi tinggi serta siap diekspor ke beberapa negara.

"Tadi Saya sempat tanya ke petani porang, dengan luasan lahan satu hektare bisa menghasilkan porang 15-20 ton. Bahkan hasilnya per musim tanam pertama bisa sampai Rp40 juta ton dalam kurun 8 bulan. Ini sebuah nilai yang sangat besar dan pasarnya masih terbuka," kata Presiden Jokowi saat melakukan kunjungan kerja ke pabrik pengolahan porang PT Asia Prima Konjac di Desa Kuwu, Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun, Jatim, Kamis.

Baca juga: Presiden dengarkan cerita petani milenial soal prospek cerah porang

Sejak awal Presiden Jokowi memang menaruh harapan besar terhadap komoditas porang. Pemerintah telah menetapkan porang menjadi salah satu komoditas unggulan baru untuk menopang pangan di Indonesia dan layak ekspor.

Presiden Jokowi juga senang karena melalui PT Asia Prima Konjac, bahan baku porang bisa diolah menjadi komoditas yang memiliki nilai tambah bagi petani. Yakni diolah menjadi tepung porang dan saat ini sedang proses untuk diolah menjadi beras porang.

"Oleh sebab itu, Saya terus menyampaikan kepada Menteri Pertanian agar yang namanya porang ini betul-betul diperhatikan, ada rencana jangka sedang dan jangka panjang. Jangan sampai ekspornya dalam bentuk mentahan atau umbi-umbian, kalau bisa nilai tambah itu ada di dalam negeri," kata Presiden Jokowi.

Baca juga: Presiden minta Mentan serius tangani porang agar jadi unggulan ekspor

Bupati Madiun Ahmad Dawami yang ikut mendampingi Presiden dalam kunjungan tersebut mengatakan budidaya tanaman porang yang dilakukan petani  terbukti secara signifikan menekan angka kemiskinan di wilayahnya.

Mengingat potensi ekonomi  tinggi, Pemkab Madiun telah menjadikan porang sebagai komoditas unggulan daerah setempat dengan intervensi mematenkan varietas porang asli Kabupaten Madiun yang unggul dan diberi nama Porang Madiun-1.

"Kita harus melakukan perlindungan untuk petani porang di Kabupaten Madiun. Penanaman porang harus oleh petani. Kalau ada investor yang masuk, harus berinvestasi untuk pascapanen guna mendorong nilai ekonomi yang tinggi," kata Bupati Ahmad Dawami.

Baca juga: Jokowi instruksikan vaksin COVID-19 segera didistribusikan

Dalam kunjunganya ke PT Asia Prima Konjac, Presiden Jokowi juga melakukan dialog dengan petani porang di wilayah Kabupaten Madiun.

Seperti diketahui, porang telah menjadi komoditas primadona di Kabupaten Madiun untuk diekspor ke Jepang, China, dan sejumlah negara lainnya. Porang diekspor dalam bentuk olahan "chips" (irisan tipis) kering, yang harganya sekitar Rp55.000 per kilogram. Selain itu juga dalam bentuk tepung porang yang nilai jualnya bisa mencapai Rp100.000 hingga Rp150.000 per kilogram.

Karena sangat ekonomis, banyak warga Kabupaten Madiun yang menanam porang. Hal itu terlihat dari tren kenaikan luas lahan selama lima tahun terakhir. Sesuai data Dinas Pertanian setempat, pada 2016 di Kabupaten Madiun hanya terdapat 1.484 hektare lahan porang. Setahun kemudian bertambah menjadi 1.536 hektare dan pada 2018 mencapai 1.568 hektare.

Pada 2019 luas lahan porang mengalami lonjakan drastis menjadi 3.465 hektare. Kemudian, tahun 2020 bertambah menjadi seluas 5.363 hektare, dan dimungkinkan terus bertambah.

Sentra budi daya porang juga telah dikembangkan di 10 kecamatan dari sebelumnya yang hanya beberapa kecamatan. Yakni, Kecamatan Saradan, Kare, Dolopo, Dagangan, Mejayan, Gemarang, Wungu, Wonoasri, Pilangkenceng, dan Madiun.
 

Pewarta: Louis Rika Stevani
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2021