Pringsewu, Lampung (ANTARA News) - Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung menemukan penyakit cacing hati pada sembilan hewan kurban di daerah itu.

"Sebanyak sembilan dari 63 ekor sapi yang dikurbankan pada Hari Raya Idul Adha 1431 Hijriyah di daerah itu mengidap penyakit cacing hati sehingga hatinya harus dimusnahkan agar tidak menular kepada manusia," ujar Buyung, Petugas pemeriksaan hewan kurban Disnakkan Kabupaten Pringsewu, Rabu.

Menurut dia, penyakit cacing hati bisa terdapat pada organ hati hewan namun tidak terlalu berbahaya bagi kesehatan, karena cacing hati bisa mati pada suhu di atas 100 derajat celcius.

Untuk itu, dia menekankan, masyarakat harus bisa memastikan daging kurban yang dimasak mencapai suhu panas setinggi itu, namun untuk mengantisipasi menularnya penyakit itu kepada manusia pihaknya juga telah memusnahkan hati dari sembilan sapi kurban tersebut.

"Penyakit ini memang dari awal tidak bisa diketahui karena kalau yang terparah ada penggelembungan yang berupa gondok di bagian leher, tapi ini tidak pernah terlihat gejala seperti itu sehingga begitu dipotong dan diperiksa baru dapat diketahui kalau ada cacing hati pada sapi yang dijadikan hewan kurban," terang dia.

"Penyakit cacing hati itu lebih disebabkan oleh telur keong emas yang menempel pada rumput sehingga saat rumput tersebut dimakan oleh sapi kemudian telur keong itu berkembang di dalam tubuh ternak sapi dan menyebabkan hewan itu terkena penyakit cacing hati," jelas dia.

Ia melanjutkan, untuk sembilan ekor sapi yang terkena penyakit cacing hati itu sebanyak enam ekor sapi di Pekon Pajaresuk dan Pringsewu selatan sebanyak tiga ekor sapi serta untuk kambing dan kerbau tidak terkena penyakit cacing hati.
(ANT050/D009)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010