Jakarta (ANTARA) - Sutradara Destin Daniel Cretton mengatakan bahwa film terbarunya bersama Marvel Studios, "Shang-Chi and The Legend of The Ten Rings", terasa begitu personal baginya.

"Aku merasa begitu terhubung secara personal dengan perjalanan Shang-Chi. Dia mendapatkan kekuatannya bukan dari guyuran bahan kimia atau sejenisnya, tapi melalui perjalanannya mencari jati dirinya sendiri, dan bagaimana ia menghadapi rasa sakit yang ia berusaha lari darinya," kata Cretton dalam jumpa pers global, baru-baru ini.

"Selain itu, bagaimana dia melihat masa lalunya dan menerima segala baik dan buruknya, kesedihan dan kebahagiaan yang ia lalui, dan akhirnya ia bisa berjalan maju dengan langkahnya sendiri. Aku merasa sangat terhubung dengan itu," ujarnya menambahkan.

Cretton yang dikenal melalui film-film hangat nan menyentuh seperti "Short Term 12" (2013) dan "Just Mercy" (2019) tersebut mengaku pengalamannya bekerja selama dua tahun sebagai staf di rumah kelompok untuk remaja berisiko saat ia muda, mempengaruhi pendekatannya bercerita di media audio-visual.

"Pekerjaan itu mempengaruhi seluruh kehidupanku, bagaimana aku melihat dunia. Aku merasa cerita yang membuatku 'tenggelam' adalah cerita yang memadukan humor, optimisme, dengan 'kegelapan' yang ada dalam kehidupan. Dan aku kira, 'Shang-Chi' merangkum elemen-elemen tersebut," jelas dia.

Lebih lanjut, Cretton mengungkapkan dirinya sempat merasa takut dan ragu untuk membuat film untuk studio besar seperti Marvel Studios. Namun, saat ia hendak bertemu dengan bos Marvel Kevin Feige dan para produser eksekutif lainnya, ia tetap berusaha menjadi diri sendiri agar lebih tenang.
(L-R): Director Destin Daniel Cretton, fight instructor Alan Tang, crew camera operator, and Simu Liu on the set of Marvel Studios' "Shang-Chi and The Legend of The Ten Rings" (2021). (ANTARA/Marvel Studios/Jasin Boland)


"Mereka membuatku merasa bahwa 'Shang-Chi' adalah film yang penting, dan itu membuatku berpikir. Ketika aku pergi dari rapat, aku berkata pada diriku sendiri kalau aku adalah orang bodoh kalau berkata tidak untuk tawaran tersebut," katanya.

Tak sendirian, Cretton juga menyempatkan diri untuk bicara dengan sineas Ryan Coogler yang menyutradarai "Black Panther" (2018). Menurut Cretton, Coogler memberikan perkataan yang membuatnya lebih tenang sebelum akhirnya benar-benar mulai mengarahkan "Shang-chi".

"Aku juga bicara dengan Ryan Coogler bahwa aku sebenarnya takut untuk memasuki studio sebesar ini, dengan banyak tekanan dan lain hal. Ryan berkata kepadaku, bahwa tekanan tersebut memang ada dan mungkin akan menjadi tekanan terbesar untukku. Tapi, ia memastikan bahwa tidak akan ada dari tekanan tersebut yang datang dari orang-orang yang bekerja denganku di proyek ini," kata Cretton.

"Dan aku merasa ('Shang-chi') adalah sebuah tempat yang spesial, lingkungan yang memiliki rasa keingintahuan, penjelasan, dan tidak ada mentalitas berdasarkan rasa takut di studio. Yang aku rasakan malah bagaimana kita menjadi begitu berani mengambil risiko dan kesempatan dengan semuanya yang terlibat," imbuhnya.

Sementara itu, “Shang-Chi and The Legend of The Ten Rings” bercerita tentang Shang-Chi (Simu Liu), yang harus menghadapi masa lalu yang dia pikir dia tinggalkan ketika dia ditarik ke dalam jaringan organisasi Ten Rings yang misterius.

Film ini dijadwalkan tayang di bioskop pada 3 September 2021.


Baca juga: Produksi film Marvel "Shang-Chi" ditunda karena sutradara diisolasi

 

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021