Jakarta (ANTARA News) - Direktur Eksekutif Migrant Care Anis Hidayah mengatakan tindakan Menteri Tenaga Kerja Muhaimin Iskandar mengunjungi keluarga tenaga kerja Indonesia Kikin Komalasari ke Cianjur tidak menyelesaikan persoalan.

"Pak Muhaminin (Menteri Tenega Kerja) seharusnya segera pergi ke Arab Saudi menemui Menteri Tenaga Kerja Arab Saudi dan membuat nota kesepahaman mengenai perlindungan terhadap tenaga kerja Indonesia yang bekerja di negara tersebut," kata Anis Hidayah pada diskusi "Pahlawan Devisa yang Tersiksa" di Jakarta, Sabtu.

Kikin Komalasari adalah dalah salah satu tenaga kerja Indonesia (TKI) yang disiksa oleh majikannya di Arab Saudi. Bahkan, Kikin Komalasari sampai tewas dan jenazahnya ditemukan TKI lainnya di tong sampah.

Anis mengimbau pemerintah Indonesia harus bersikap tegas dalam menangani tindakan kekerasan yang telah terjadi berulangkali di Arab Saudi.

Menurut dia, pemerintah Indonesia melalui Menteri Tenaga Kerja dan Menteri Luar Negeri hendaknya segera membuat nota kesepahaman mengenai perlindungan TKI yang bekerja di Arab Saudi.

"Tanpa adanya perlindungan dari pemerintah Indonesia, maka kasus tindak kekerasan terhadap TKI di Arab Saudi akan terus terjadi," katanya.

Pada kesempatan tersebut, Anis juga meminta pemerintah melakukan pendataan terhadap kondisi di negara-negara yang menerima TKI, apakah TKI bisa bekerja dengan aman atau tidak.

Menurut dia, dari pantauan Migrant Care, ada dua negara penerima TKI yang sering melakukan penyiksaan terhadap TKI yakni Arab Saudi dan Malaysia.

Karena kasus penyiksaan terhadap TKI di dua negara tersebut sering terjadi, ia meminta kepada pemerintah untuk berani menghentikan sementara pengiriman TKI ada perjanjian nota kesepahaman mengenai perlindungan TKI.

Menteri Tenaga Kerja Muhaimin Iskandar mengunjungi keluarga TKI, Kikin Komalasari, di Cianjur, Jawa Barat, pada Sabtu ini.
(ANT/A024)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010