Yogyakarta (ANTARA News) - Sebanyak 282 pengungsi korban bencana erupsi Gunung Merapi di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami gangguan jiwa, sehingga membutuhkan penanganan khusus.

"Gangguan jiwa yang dialami ratusan pengungsi itu di antaranya depresi, ansietas (kecemasan), psikosis, sulit tidur, dan psikosomatis (merasa punya penyakit badan tetapi sumbernya kejiwaan)," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY Bondan Agus Suryanto di Yogyakarta, Sabtu.

Menurut dia, pemulihan para penyandang gangguan jiwa itu akan dilaksanakan dengan minimal 1.000 kunjungan atau sekitar selama tiga bulan ke depan. Untuk itu, Dinkes telah melakukan semacam pelatihan perawat untuk melaksanakan kunjungan didampingi psikiater dan psikolog.

"Para perawat nanti akan melapor jika ada kasus yang membutuhkan pengobatan  secara psikologis dan dengan obat. Para perawat selanjutnya melaporkan ke psikolog atau dirujuk ke rumah sakit yang menangani kasus kejiwaan," kata Bondan.

"Hal itu akan menjadi bagian dari program kesehatan jiwa, dan juga akan dilakukan pemantauan dan pelayanan kesehatan jiwa kepada masyarakat," katanya.
(B015*E013/H008)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010