Bandung (ANTARA) - Ketua Divisi Khusus Percepatan Vaksinasi COVID-19 Jawa Barat (Jabar) Dedi Supandi menuturkan progres vaksinasi COVID-19 harian di Provinsi Jawa Barat menempati urutan pertama nasional yakni mencapai 200 ribu dosis vaksin yang disuntikkan.

"Vaksinasi di Jabar ini naik menjadi sekitar 200 ribu, dan sekarang ini Jabar menempati urutan pertama dalam progres vaksinasi COVID-19," kata Dedi Supandi di Bandung, Minggu.

Baca juga: Menkes-Panglima TNI-Kapolri beri dukungan vaksinasi buruh lebih banyak

Dedi mengatakan kerja sama dengan sejumlah pihak, termasuk bersama berbagai komunitas akan terus dilakukan guna mencapai target yakni 400-500 ribu dosis vaksinasi per harinya.

Ia menuturkan berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui https://vaksin.kemkes.go.id/#/alokasi_vaksin per Kamis (19/8), rerata vaksinasi di Jabar pada satu pekan terakhir berada di angka 200. 021, diikuti DKI Jakarta (191.625), Jawa Timur (152.833) dan Jawa Tengah (105.500).

Baca juga: Kota Bekasi terima alokasi vaksin COVID-19 Pfizer

Pihaknya akan terus menggandeng berbagai pihak termasuk komunitas untuk menggelar sentra vaksinasi dan bersama Gubernur Jawa Ridwan Kamil ia telah meninjau Sentra Vaksinasi Ganesha di Gedung Sabuga, Kota Bandung.

"Kami akan memperbanyak sentra sentra vaksin. Jadi vaksinasi ini tidak hanya dilakukan oleh tenaga kesehatan ataupun Puskesmas secara formal tapi dilakukan juga oleh komunitas komunitas," kata dia.

Baca juga: DPRD Lampung: Percepatan vaksinasi efektif berdasarkan komunitas

Menurut dia untuk mengejar target 400-500 ribu vaksin per hari juga, pihaknya akan terus mendorong pusat perbelanjaan, sekolah hingga kawasan industri untuk menggelar sentra vaksinasi COVID-19.

"Lalu cara kedua adalah dengan menjadikan vaksin ini sebagai syarat. Jadi ketika ada yang akan membuka usaha kembali, karyawannya harus dapat mencapai herd immunity sampai di level lokal," katanya.

Sementara itu terkait ketersediaan vaksin, Dedi mengatakan Provinsi Jabar telah menerima sekitar 15 juta dosis vaksin dari pemerintah pusat.

Sementara yang telah digunakan baru sekitar 13 juta dosis vaksin dan ini artinya, yang tersisa saat ini ada sekitar 1,2 juta dosis dan diperkirakan akan habis sebelum pelaksanaan Gebyar Vaksin yang rencananya bakal digelar 28 Agustus 2021.

"Sehingga yang tersisa 1,2 juta dosis itu akan dihabiskan sampai sebelum tanggal 28 Agustus 2021," kata Dedi.

Lebih lanjut ia mengatakan sudah mengajukan proposal yang diajukan kepada pemerintah pusat mengenai ketersediaan vaksin pada gelaran tersebut.

Selain itu pihaknya belum mengetahui berapa dosis vaksin yang akan disanggupi.

"Nanti atas pembuktian yang tanggal 28 kita lihat kemampuannya berapa dosis. Jumlah itu menjadi rencana target yang akan kita mohon ke kementerian dalam rangka target vaksin per bulan," kata Dedi.

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2021