Jakarta (ANTARA) - KJRI Chicago dan Persatuan Mahasiswa Indonesia di Amerika Serikat (Permias) Nasional menyelenggarakan seminar daring bertajuk “Investasi Dini, Merdeka Nanti” untuk membekali para mahasiswa dan generasi muda mengenai cara-cara berinvestasi yang baik untuk bekal di masa depan.

Dengan menghadirkan CEO Sucor Sekuritas Bernadus Wijaya, acara yang diadakan pada Sabtu (21/8) itu diisi dengan kisah inspiratif Bernard sebagai seorang CEO muda berusia 29 tahun yang berhasil melipatgandakan laba bersih Sucor sebanyak 1.000 persen semenjak ia menjabat sebagai CEO.

Selain kisah hidupnya, Bernard juga membagi tips-tips investasi bagi investor pemula dengan anggaran terbatas.

“Sahabat terbaik dalam berinvestasi adalah waktu. Semakin awal memulai, semakin besar keuntungan yang bisa diraih, dan dalam waktu yang relatif lebih singkat. Kita bisa memulai investasi dengan budget (anggaran—red) kecil, bahkan modal seratus ribu rupiah pun cukup,” ujar Bernard, seperti disampaikan dalam keterangan tertulis KJRI Chicago, Minggu.

Bernard juga menjelaskan bahwa kunci investasi yang sukses adalah riset yang cukup dan kesabaran.

“Saat membeli saham, investor perlu waktu minimal lima tahun untuk membangun portofolio yang menguntungkan. Jika teman-teman hanya bisa mengalokasikan 1-2 tahun, maka obligasi, walaupun keuntungannya lebih kecil, adalah pilihan yang lebih tepat.” Kata dia.

“Jangan lupa kenali diri sendiri, apa teman-teman adalah investor yang agresif, seimbang, atau konservatif. Ini akan menentukan jenis dana yang akan teman-teman pilih: money market fund, balance fund, atau equity mutual fund. Equity mutual fund adalah jenis yang paling agresif, dengan 90 persen dana diinvestasikan di saham. Saham selalu bergerak naik-turun, sehingga jelas bahwa equity mutual fund tidak tepat bagi mereka yang tidak bisa berada di bawah tekanan,” kata Bernard, menjelaskan.

Konsul Jenderal RI di Chicago Meri Binsar Simorangkir juga mengatakan kepada para mahasiswa bahwa mempersiapkan masa depan harus dilakukan sedini mungkin.

“Pelajari ilmunya, lalu jangan lupa selalu beradaptasi dengan kondisi investasi yang selalu berubah-ubah. Investasi bukanlah tindakan menebak-nebak atau gambling, tapi merupakan calculated risk (risiko yang diperhitungkan—red),” kata Konjen Meri Binsar.

Selama acara berlangsung, para peserta mengajukan berbagai pertanyaan seputar investasi seperti saham blue chip yang paling menguntungkan, tips-tips investasi bagi pemula, sampai tips menjadi pemimpin yang baik, terutama mengingat bahwa Bernard tidak mempunyai latar belakang pendidikan di bidang keuangan.

Seminar investasi yang diselenggarakan untuk memperingati bulan HUT ke-76 Kemerdekaan RI itu juga disiarkan melalui YouTube Live Permias Nasional dan menarik lebih dari 100 orang peserta dari Indonesia dan AS. selama acara berlangsung.

Baca juga: Mahasiswa Indonesia di AS galang donasi melalui lomba virtual

Baca juga: Perwakilan RI-Permias respons kebijakan AS terhadap mahasiswa asing


 

Tips terhindar dari investasi bodong dan pinjol ilegal

 

Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2021