Sentani (ANTARA News) - Kehadiran Presiden Republik Indoesia H. Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Ibu Negara Hj. Ani Yudhoyono bersama sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II ke Universitas Cenderawasih (Uncen) merupakan catatan sejarah bagi dunia pendidikan di Papua.

Staf Khusus Presiden Bidang Pembangunan Daerah dan Otonomi Daerah, Velix V.Wanggai, di Sentani, Senin, mengatakan bahwa kehadiran Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ke Universitas Cenderawasih (Uncen) adalah merupakan dorongan moril bagi dunia penididikan dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia (SDM) untuk menciptakan pembangunan Papua yang lebih maju.

"Dari sekian Presiden Indonesia, baru SBY yang mengunjungi Kampus Universitas Cenderawasih, salah satu universitas negeri di provinsi tertimur Indonesia ini," kata Velix V.Wanggai.

Hal ini, menurut dia, menggambarkan perhatian Presiden SBY terhadap dunia pendidikan di Papua sangat besar agar lebih maju seperti di daerah-daerah lain di Indonesia.

Velix mengemukakan, kehadiran Presiden SBY didampingi Ibu Ani Yudhoyono di Uncen adalah untuk menyerap aspirasi dari dunia kampus sebagai kekuatan moral untuk percepatan pembangunan di Tanah Papua ke masa depan.

Menurut Velix, dalam rangka peningkatan sumber daya manusia di Papua saat ini pemerintah sedang menggodok kebijakan yang bersifat umum dan khusus.

Hal bersifat umum, kata Velix, adalah pengembangan SDM yang dimulai dari bawah, yakni dari sekolah tingkat dasar sampai perguruan tinggi saat ini pemerintah sedang menggodok perlakukan khusus apa yang akan diambil.

Ia mencontohkan, memperbanyak sekolah-sekolah kecil, menambah guru di daerah pedalaman, serta memprioritaskan putra putri asli di perguruan tinggi dan membuka sekolah-sekolah kejuruan.

Dari sisi pendidikan informal atau hal khususnya, pemerintah sedang menggodok satu kebijakan untuk memperbanyak program kejuruan atau pelatihan-pelatihan.

Sehingga sesuai dengan harapan Presiden , pertumbuhan asepek-asepek baru di Papua juga harus sejalan dengan perkembangan pendidikan.
(T.KR-HLM/P003)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010