Jakarta (ANTARA) - Suku Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Energi Jakarta Barat menyiapkan bantuan lima genset untuk memenuhi kebutuhan korban bencana atau musibah terutama kebakaran dan kebakaran.

Menurut Kepala Seksi Energi Suku Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi (Sudinakertrans) 
Jakarta Barat, Angga Septian di Jakarta, Senin, lima genset itu sering digunakan Pemkot Jakarta Barat jika terjadi bencana seperti kebakaran dan banjir.

Genset pertama berdaya 80 KVA, genset kedua dan ketiga berdaya 12 1/2 KVA. Genset keempat
terintegrasi dengan lampu dengan daya 10 KVA dan terakhir genset berdaya 5 KVA.

Genset itu digunakan bukan untuk menghidupkan lampu rumah warga di lokasi kebakaran atau banjir melainkan untuk penerangan di posko darurat.

"Jadi kita sediakan sumber tenaga listrik seperti untuk tenda tenda pengungsian kita cukupi. Termasuk penerangan di tenda pengungsian atau tempat pengungsian saat banjir dan kebakaran," kata Angga.

Lima genset tersebut digunakan juga usai peristiwa yang terjadi di permukiman Grogol Petamburan dan Tambora, beberap waktu lalu.
"Kita pasti 'support' tenaga listrik dalam peristiwa itu," kata dia.

Baca juga: Dalam sehari, Damkar Jakbar evakuasi dua ular sanca di Kebon Jeruk
Baca juga: Damkar Jakarta Barat selamatkan induk dan enam anak kucing terjepit


Pihaknya juga berkontribusi memberikan bantuan tenaga listrik untuk tenda-tenda medis ataupun vaksinasi di seluruh Jakarta Barat.
Angga memastikan genset tersebut tetap berfungsi dengan baik sehingga dapat digunakan dalam situasi darurat.

Beberapa kebakaran terjadi di Jakarta Barat (Jakbar) selama Agustus 2021. Kebakaran terjadi pada 9 Agustus pukul 13.29 melanda rumah warga di kawasan permukiman semipermanen Jalan Indraloka V Kelurahan Wijaya Kusuma, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

Selang beberapa jam kemudian, kebakaran kembali terjadi di kawasan permukiman di Grogol Petamburan, tepatnya Jalan Muwardi Raya RT 12/RW 02. Seminggu kemudian tepatnya pada Rabu (18/9), kembali terjadi kebakaran di Jalan Duri Selatan, Tambora.

Sebelumnya, Kasiops Suku Dinas (Sudin) 
Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkamat) Jakbar, Eko Sumarno mengatakan, tercatat ada 161 kebakaran terjadi dari Januari hingga Juni 2021. "Itu angka dari delapan kecamatan. Tercatat dari awal tahun sampai Juni," kata Eko.

Menurut Eko, dari delapan kecamatan, wilayah yang paling banyak terjadi kebakaran di kawasan Kalideres dan Cengkareng. Pemicu kebakaran rata-rata arus listrik hingga orang yang bakar sampah.

Pewarta: Walda Marison
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2021