Hanoi (ANTARA) - Vietnam mengerahkan tentara pada Senin untuk membantu menegakkan aturan lockdown COVID-19 yang ketat di Ho Chi Minh City.

Kota terbesar di negara itu hingga kini telah menjadi episentrum wabah virus corona terburuk.

Vietnam menerapkan pembatasan pergerakan di Ho Chi Minh pada awal Juli.

Aturan itu lalu diperketat pekan lalu ketika jumlah infeksi terus meningkat.

Pihak berwenang mengatakan aturan penguncian saat ini belum cukup tegas ditegakkan.

Setelah berhasil mengendalikan sebagian besar wabah COVID-19 tahun lalu, Vietnam telah mencatat 358.456 kasus dan sedikitnya 8.666 kematian.

Ho Chi Minh menyumbang lebih dari 180.000 atau setengah dari total kasus dan 7.010 atau 80 persen dari total kematian akibat COVID-19 di Vietnam.

Sebagian besar kasus berasal dari kota Ho Chi Minh dan provinsi-provinsi industri di sekitarnya, di mana varian Delta memicu lonjakan kasus sejak akhir April.

Pemerintah mengumumkan pada Jumat bahwa lockdown lebih ketat mulai diberlakukan pada Senin.

Dengan pengetatan itu masyarakat dilarang meninggalkan rumah, bahkan untuk membeli makanan, karena tentara dikerahkan untuk membantu.


Baca juga: Vietnam perketat lockdown, warga Ho Chi Minh borong bahan pokok


Pengumuman itu, yang sempat diubah sehingga orang di sejumlah kawasan masih bisa berbelanja makanan, kemudian dikembalikan ke larangan total.

Masyarakat yang bingung dan panik menyerbu toko-toko swalayan untuk memborong makanan di Ho Chi Minh akhir pekan lalu.

Sejumlah saksi mengatakan tentara mengantarkan makanan ke warga kota pada Senin.

Media pemerintah menyiarkan gambar-gambar prajurit bersenjata yang sedang berjaga di pos-pos pemeriksaan.

Vietnam dalam beberapa pekan terakhir telah mengirim 14.600 dokter dan perawat ke Ho Chi Minh dan sekitarnya untuk membantu fasilitas kesehatan yang kewalahan, kata kementerian kesehatan.

Baca juga: Kematian COVID naik, warga Ho Chi Minh Vietnam diminta tetap di rumah

Pasien dengan gejala ringan atau tanpa gejala diminta untuk mengisolasi diri di rumah.

Pemerintah pada Jumat mengatakan akan mengirim 130.000 ton beras dari gudang-gudang pemerintah ke Ho Chi Minh dan 23 kota/provinsi lain.

Masyarakat di distrik Phu Nhuan dan Go Vap mengatakan mereka telah menerima paket berisi beras, daging, ikan, dan sayuran dari tentara.

Vietnam menerima kiriman 501.600 dosis vaksin AstraZeneca dari Polandia dan donasi 200.000 dosis vaksin Sinopharm dari China pada Senin.

Secara total negara itu telah mengamankan 23 juta dosis vaksin COVID-19. Namun baru 1,8 persen dari 98 juta penduduknya yang sudah divaksinasi penuh.

Sumber: Reuters

Baca juga: Baku tembak di bandara Kabul, tentara Afghanistan tewas

Baca juga: Barat ingin perpanjang evakuasi, Taliban: batasnya 31 Agustus

Penerjemah: Anton Santoso
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2021