Kejahatan mereka yang luar biasa harus kita lawan dengan cara-cara yang luar biasa pula
Jakarta (ANTARA) - Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) menyelamatkan tiga calon pekerja migran yang akan dikirim ke Timur Tengah secara ilegal saat berada di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Senin (23/8).

Kepala BP2MI, Benny Rhamdani mengatakan ketiga calon pekerja migran tersebut adalah Santika Karliyawati asal Cianjur dan Nurhaini asal Lombok yang akan dikirim ke Qatar, serta Siti Patmah asal Kotawaringin Timur yang akan dikirim ke Kuwait.

"Saat ini keduanya telah diamankan di UPT BP2MI DKI Jakarta, Ciracas, Jakarta Timur dan seorang diduga mengalami gangguan kejiwaan di fasilitasi BP2MI menuju RSPD Kemensos untuk mendapatkan penanganan," kata Benny Rhamdani di Jakarta, Selasa.

Baca juga: KSP kawal percepatan program vaksinasi buat pekerja migran Indonesia

Benny Rhamdani menambahkan saat ini BP2MI sedang serius melakukan pembenahan dengan terus mengganggu keberadaan sindikat penempatan ilegal pekerja migran Indonesia.

Benny mengatakan kejahatan yang dilakukan sindikat penempatan ilegal memiliki intensitas yang sangat tinggi dan potensi ancaman yang besar kepada keselamatan pekerja migran Indonesia.

"Kejahatan mereka yang luar biasa harus kita lawan dengan cara-cara yang luar biasa pula. Dan saya selalu katakan, kehadiran BP2MI adalah untuk membubarkan pesta pora sindikat penempatan ilegal ini," ujar Benny Rhamdani.

Baca juga: BP2MI resmikan pelaksanaan pembebasan biaya pekerja migran Indonesia

Sementara itu, Direktur Pelindungan dan Pemberdayaan Kawasan Eropa dan Timur Tengah Hadi Wahyuningrum mengatakan bahwa saat ini penempatan ke Timur Tengah untuk jabatan pelaksana rumah tangga belum dibuka.

Hal itu membuat para calon pekerja migran rentan mengalami ancaman kekerasan fisik dan seksual hingga tindak perdagangan manusia jika tetap berangkat secara ilegal.

"Kita tidak hendak menghambat CPMI, melainkan menyelamatkan teman-teman CPMI dari proses penempatan ilegal yang sangat mengancam jiwa raga," ujar Hadi Wahyuningrum.

Baca juga: Airlangga sebut pekerja migran Indonesia sebagai pahlawan devisa

Penggagalan penempatan ilegal calon pekerja migran tersebut memperpanjang rentetan kejadian yang berpotensi mengancam pahlawan devisa negara.

Sebelumnya pada minggu (22/08) BP2MI berhasil mengamankan tujuh orang calon pekerja migran yang menjadi korban penipuan sindikat penempatan ilegal ke Polandia. Mirisnya, para korban penipuan telah menyetorkan uang berjumlah Rp45-50 juta.

Pewarta: Yogi Rachman
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2021