Banda Aceh (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Timur menyatakan ribuan warga di kabupaten itu terdampak banjir menyusul meluapnya sungai akibat hujan lebat beberapa hari terakhir.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Timur Ashadi di Aceh Timur, Selasa, mengatakan warga korban banjir mencapai 1.255 orang dari 267 kepala keluarga (KK).

"Warga korban banjir tersebar di lima desa di Kecamatan Indra Makmur Kabupaten Aceh Timur. Namun, hingga saat ini belum ada titik pengungsi karena mereka masih bertahan di rumah masing-masing," kata Ashadi.

Warga korban banjir tersebut meliputi Desa Julok Rayeuk Selatan sebanyak 90 orang dari 8 KK. Ketinggian banjir di desa tersebut berkisar 20 centimeter hingga 40 centimeter.

Baca juga: Kerugian akibat bencana di Aceh pada Januari 2021 capai Rp11,6 miliar

Baca juga: Ratusan warga pedalaman Aceh Timur mengungsi akibat banjir


"Untuk akses jalan di wilayah banjir di Desa Julok Rayeuk Selatan hingga saat ini masih bisa dilewati kendaraan roda dua maupun roda empat," kata Ashadi.

Kemudian di Desa Julok Rayeuk Utara, tinggi genangan air berkisar 30 centimeter hingga 50 centimeter. Sedangkan korban banjir mencapai 634 jiwa dari 142 KK.

Begitu juga akses jalan di Desa Julok Rayeuk Utara, masih bisa dilewati, baik dengan kendaraan roda dua maupun roda empat. Namun, di beberapa titik harus mencari jalur alternatif.

Berikutnya, ketinggian banjir di Desa Pelita Sagoup Jaya berkisar 30 centimeter hingga 50 centimeter. Sedangkan korban banjir mencapai 196 jiwa dari 40 KK.

Kemudian, banjir di Desa Alue Le Mirah dengan ketinggian air berkisar 20 centimeter hingga 40 centimeter dengan korban sebanyak 170 jiwa dari 34 kepala keluarga.

Serta di Desa Jambo Lubok dengan korban terdampak mencapai 165 jiwa dari 33 kepala keluarga. Ketinggian air di desa tersebut mencapai 50 centimeter, kata Ashadi.*

Baca juga: 509 rumah terendam banjir di pedalaman Aceh Timur

Baca juga: Banjir kembali meluas di Aceh Timur akibat hujan deras

Pewarta: M.Haris Setiady Agus
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021