Kita lihat engine perekonomian dari APBN untuk penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional tumbuh 8,06 persen (yoy). Dan ini penting karena APBN merupakan agregat dari APBD
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meminta pemerintah daerah (pemda) untuk mengakselerasi belanja daerah karena konsumsi merupakan mesin perekonomian.

“Bulan Agustus ini Bupati dan Walikota harus mengakselerasi belanja daerah. Karena ini adalah engine yang bisa mempertahankan pertumbuhan baik di pusat maupun di daerah,” ujar Menko Airlangga Hartarto dalam acara Pembekalan Kepemimpinan Pemerintah Dalam Negeri bagi Bupati, Walikota beserta Wakil, secara virtual pada Selasa.

Menko Airlangga menyampaikan ekonomi Indonesia pada kuartal Ii 2021 yang mencapai 7,07 persen (yoy) didorong oleh perbaikan baik di konsumsi rumah tangga maupun konsumsi pemerintah yang sepanjang tahun menjadi andalan mesin perekonomian.

Selama semester I tahun 2021 realisasi belanja negara tumbuh sebesar 9,5 persen (yoy) yang ditopang dari tingginya realisasi belanja pemerintah pusat, terutama belanja pegawai, belanja barang, dan belanja modal yang lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

"Kita lihat engine perekonomian dari APBN untuk penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional tumbuh 8,06 persen (yoy). Dan ini penting karena APBN merupakan agregat dari APBD,” ujar Menko Airlangga.

Baca juga: IHSG ditutup merosot, di tengah kenaikan bursa saham Asia

Ia menyebut indikator sektor eksternal Indonesia menunjukkan kondisi yang relatif baik dan terkendali. Tercermin dari beberapa indikator, seperti defisit transaksi berjalan yang mengecil, cadangan devisa yang terus meningkat, ekspor impor yang naik signifikan, nilai tukar rupiah dan IHSG yang terjaga, yield obligasi pemerintah yang melandai, dan rasio Utang Luar Negeri Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto dalam level yang aman.

“Secara spasial, perbaikan pertumbuhan ekonomi juga terjadi. Wilayah Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Bali & Nusa Tenggara telah mengalami perbaikan ekonomi yang signifikan, sejalan dengan membaiknya perekonomian domestik,” ungkap Menko Airlangga.

Tak hanya itu, wilayah Sulawesi serta Maluku dan Papua terus menunjukkan pertumbuhan yang kuat khususnya didukung oleh peningkatan ekspor yang terjadi seiring dengan kenaikan harga komoditas global.

Lebih lanjut ia menegaskan bahwa pertumbuhan ekonomi akan sangat tergantung kepada pengendalian pandemi secara disiplin, dukungan perbaikan sistem ketahanan kesehatan. Selain juga bergantung pada respon kebijakan ekonomi yang tepat untuk memastikan proses pemulihan yang lebih kuat dan penciptaan lapangan kerja secara signifikan dan kesiapan bertransformasi ke masa depan.

“Pemerintah akan terus melakukan pengendalian pandemi lewat respons berbagai kebijakan. Dengan diberlakukannya PPKM Level 3 di wilayah aglomerasi, diharapkan bisa meningkatkan kembali pertumbuhan ekonomi sehingga di akhir tahun ini secara year on year kita bisa mencapai sebesar 3,7– 4,5 persen,” ujar Menko Airlangga.

Baca juga: Di DPR, Sri Mulyani ungkap potensi pencapaian pertumbuhan ekonomi 2022
 

Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021