Jakarta (ANTARA) - Pengurus Besar Esport Indonesia (PB ESI) mengungkapkan sebanyak 40.000 orang telah mendaftar untuk mengikuti ekshibisi esport Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua, yang akan mulai dipertandingkan pada 22 September.

"Data rekap per dua hari lalu itu sudah terdiri dari total 40.000 peserta yang telah mendaftarkan ke platform Garudaku.com," ujar Ketua Bidang Humas dan Komunikasi PB ESI, Ashadi Ang, dalam konferensi pers virtual, Selasa.

Pendaftaran telah mulai dibuka pada 18 Agustus, yang berarti bahwa dalam lima hari sejak pendaftaran dibuka ekshibisi esport telah mengundang antusiasme 40.000 gamer Tanah Air.

"Untuk sampai ke usia, masih dalam tahap rekonsiliasi, hingga nanti tahap close registration kita akan paparkan semua pendataannya. Ini luar biasa sekali dukungan dari 514 kabupaten dan 34 provinsi," kata Ashadi.

PB ESI baru saja mengumumkan PUBG Mobile masuk dalam nomor yang dipertandingan dalam ekshibisi esport PON XX Papua, menyusul Free Fire, Mobile Legends dan eFootball PES 2021 yang telah lebih dahulu diumumkan.

Selain PUBG Mobile, PB ESI juga mengumumkan game lokal asli Indonesia Lokapala juga masuk dalam pertandingan persahabatan pada ekshibisi PON XX Papua.

Menurut Ashadi, pertandingan persahabatan memiliki keleluasaan dalam persyaratan pendaftaran di mana satu tim tidak diwajibkan berasal dari provinsi yang sama, sementara PUBG Mobile dan tiga game lainnya peserta dalam tim diharuskan berasa dar satu provinsi yang sama, sesuai dengan ketentuan PON.

"Tapi untuk pendaftaran, semuanya tetap terpusat ke platform esport resmi PBESI yakni Garudaku.com," kata Ashadi.

Setelah melalui babak kualifikasi dan Pra-PON, atlet atau tim terbaik di setiap provinsi akan diterbangkan ke Papua untuk bertanding dalam Final PON XX Papua yang akan digelar di arena esport yang berlokasi di lapangan Hoki & Kriket di Doyobaru, Jayapura, pada 22-26 September.

Finalis tim Lokapala akan memperebutkan hadiah total Rp200.000.000. Sementara empat game lainnya akan memperebutkan medali dari PB PON.

"Semangatnya adalah persaudaraan dan persahabatan yg diperebutkan adalah medali. dalam konteks penghargaan dikembalikan ke daerah masing-masing sehingga insentifnya kalau pun ada akan berasal dari daerah," kata Ashadi.

Hal senada juga diungkapkan Sekjen PB ESI Frengky Ong. Pemenang dari ekshibisi esport PON XX Papua akan menjadi calon-calon atlet nasional yang memiliki karier gemilang di masa depan karena berlaga di ajeng resmi nasional, dan diharapkan bisa menjadi atlet nasional Indonesia.

Lebih dari itu, Frengky juga berharap tidak hanya game battle royale dan Moba, tetapi juga cabor elektronik, seperti balap mobil, balap sepeda atau pun catur yang menggunakan perangkat elektronik, dapat masuk ke PB ESI.

Hal itu sebagai tanggapan dari Olimpiade Tokyo di mana Komite Olimpiade Internasional (IOC) menciptakan seri virtual Olimpiade (OVS) untuk menghubungkan dunia olahraga fisik dengan komunitas game olahraga virtual, yang di dalamnya termasuk balap sepeda, balap mobil, dayung, layar dan baseball virtual.

"Di situ kita akan bisa bersama-sama membangun ekosistem dan atletnya yang bisa ke depannya menciptakan satu kebanggaan bagi bangsa dan negara di kancah internasional," ujar Frengky.


Baca juga: Pendaftaran Eksibisi Esport PON Papua resmi dibuka
Baca juga: Mobile Legends, Free Fire, eFootball masuk esport di PON XX Papua
Baca juga: Esport siap dipertandingkan pada PON Papua, platform Garudaku dirilis

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2021